Mohon tunggu...
Ngafit
Ngafit Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Trust Me, I'm a Taxation Students & Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Enggak Ngerti, Ndunnn...

13 Desember 2019   16:18 Diperbarui: 13 Desember 2019   16:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku enggak ngerti ndunnn...

Dikesendirianku hati ini telah melukis cinta yang ku ingini dan kuharapkan, ternyata hasilnya adalah wanita itu lagi. Beberapa kali ku coba melukiskan yang lain, tetapi hasilnya tetap wanita itu lagi. Seorang wanita yang menurutku begitu hebat, masih muda tapi begitu luar biasa dalam menjalani hidup yang penuh dengan rutinitas religius yang membuat aku menjadi tambah kagum padanya.

Sesungguhnya aku kangen kamu, dimana dirimu ?. Apakah kamu tau kalau aku begitu rindu padamu. Dengarkanlah kau tetap terindah meski ku tak pernah di sampingmu, tapi percayalah kau selalu ada di hatiku.

Mengapa jarak harus memisah rasaku dan rasamu. Kamu berada di kota yang begitu istimewa yang sesuai dengan namanya, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Begitu juga dengan kamu yang selalu istimewa dan membuatku tak pernah jemu untuk menghubungimu. Tapi aku tau dirimu sangat disibukan dengan kegiatanmu yang sangat menyita waktu. Jadi saya harus siap-siap patah hati karena sangat mungkin kamu akan lambat membalas pesanku.

Aku sedang duduk di pinggir kolam sama seperti kemarin ketika aku menghubungimu. Dari negeri seberang ini, aku coba menuliskan isi hati yang aku rasakan untuk mengisi waktu kosong saya.

Alunan merdu lagu ciptaan Yovie membuatku begitu lancar menuliskan isi hati ini menjadi rangkaian kata dan menjadi satu kalimat, sehingga mampu menjadi beberapa paragraf panjang yang saya rangkai untukmu seorang.

Dari detik berganti ke menit, kemudian berganti ke jam dan diteruskan dengan pergantian hari yang setiap waktu selalu sama. Tapi kegundahan hati ini semakin menjadi ketika aku ternyata semakin jatuh hati pada kamu.

Entah bagaimana cara membuktikan kalau aku ini beneran berharap ke kamu. Entah kamu merasa atau enggak. Tapi ini tidaklah penting, yang pasti biarkan aku tetap mengagumimu, memberikan perhatian terbaik yang ku punya. Semoga kamu tidak jenuh dengan kelakuan saya.

Aku sekarang nggak ngerti, apakah dihatimu sudah ada yang bertahta, atau singgasana itu masih kosong. Aku sengaja tidak menanyakan ini padamu, karena aku tidak peduli dengan itu. Aku hanya ingin memberikan perhatian padamu, dan berusaha untuk duduk di singgasana itu, entah bagaimana caranya, aku akan tetap berusaha.

Mungkin terlalu lebay atau bahkan aneh ya, tapi dengan cara ini aku ingin terus menunjukan kekagumanku padamu, Dewi Hindun....

Pengaggumu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun