Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Simak Upaya Masif Kementerian Kesehatan RI dan Dinkes DKI Jakarta Mencegah Meluasnya Wabah Monkeypox di Indonesia, Sudah15 Orang Positif

26 Oktober 2023   08:36 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya yang dilakukan untuk detect, prevent, respond cegah wabah monkeypox / cacar monyet meluas (kolaborasi Kemenkes RI dan Dinkes DKI)

A. Detect:

1. Deteksi dini segera untuk diobati. Penemuan kasus aktif tidak hanya pada kontak erat kasus tapi juga suspek yang bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan segera diperiksakan PCR jika memenuhi kriteria suspek / terduga.

2. Persiapan labkesda DKI Jakarta untuk membantu pemeriksaan PCR laboratorium BKPK Kementerian Kesehatan / Kemenkes RI

3. Pada positif PCR segera dilakukan pemeriksaan lanjutan whole genome sequencing / WGS

4. Upaya deteksi dini utk mencegah kematian. Tingkat kematian / case fatality rate (CFR) sekitar 1 persen. Dari 100 kasus positif bs 1 meninggal mayoritas krn infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko: LSL, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia

B. Prevent:

1. Vaksinasi mulai dilakukan untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu kedepan. Diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu. Karena saat ini stok vaksin monkeypox di Indonesia ada 1000 dosis (utk 500 org)

2. Sosialisasi dan edukasi masif cegah sakit dengan tiga cara:

A. Pola hidup bersih dan sehat pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

B. Hindari kontak kulit dan luka

C. Berhubungan seksual yang aman, sehat, bersih. Hindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala

3. Setiap kontak erat non seksual dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas kecamatan, jika bergejala dilakukan pemeriksaan lab

4. Setiap kontak erat seksual diisolasi dan dilakukan pemeriksaan laboratorium

5. Setiap kasus positif langsung dilakukan isolasi di rumah sakit

6. Bahkan setiap suspek / terduga dengan gejala khas atau kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR selesai dilakukan isolasi di RS juga

7. Tracing dilakukan dengan tim khusus bersama mitra, penjangkau dan peer support

C. Respond:

1. Menyiagakan ruang isolasi rumah sakit

2. Menyiapkan obat2an antivirus

3. Berkoordinasi aktif dengan para pakar di RS vertikal untuk tatalaksana kasus.

Seluruh pasien merupakan pria domisili DKI Jakarta dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun. Positivity rate PCR 44 persen, semua tertular dari kontak seksual.

Update Monkeypox DKI Jakarta per 25 Oktober 2023 jam 20.00 WIB:

A. Kasus positif TOTAL: 15 orang

1 kasus agustus 2022 (sembuh)

B. Kasus positif AKTIF: 14 orang, semua bergejala ringan

1 kasus 13 okt 2023 (isolasi RS)

1 kasus 19 okt 2023 (isolasi RS)

5 kasus 21 okt 2023 (isolasi RS)

2 kasus 23 okt 2023 (isolasi RS) salah satu yg positif hasil dr kontak erat seksual kasus positif

3 kasus 24 okt 2023 (isolasi RS)

2 kasus 25 okt 2023 (isolasi RS)

C. Suspek / terduga bergejala: 8 orang

- 24 Okt 2023: 1 orang

- 25 Okt 2023: 7 orang

D. Discarded (PCR negatif): 16 orang

E. Probable (menunggu hasil PCR): 2 orang

F. Total Penerima Vaksinasi: 157 orang (dari target 495 orang).

dr. Ngabila Salama, MKM

Praktisi Kesehatan Masyarakat /

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta /

Anggota Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Program Kesehatan Prioritas Kementerian Kesehatan RI /

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun