Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sepuluh Best Practice / Pengalaman Baik DKI Jakarta Menanggulangi COVID-19 Sejak 7 Januari 2020 sampai Sekarang

4 Oktober 2023   11:58 Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Napak tilas tiga jam wawancara mendalam bersama WHO SEARO dan University of Melbourne sebagai case manager COVID-19 sejak 7 Januari 2020 sampai dengan sekarang dan best practice DKI Jakarta menanggulangi COVID-19. Kami coba resumekan dalam 10 poin di bawah ini:

1. Transparansi data & data driven policy dengan indikator FKM UI dan BNPB dipantau per minggu untuk menentukan kebijakan. Semua data indikator penting ditampilkan apa adanya per hari: kasus positif, positivity rate, kasus kematian, CFR, BOR, dll

2. Website corona.jakarta.go.id yang informasinya sangat lengkap dan mikro sampai level RT sudah ada sejak 6 Maret 2020 kolaborasi Diskominfotik, Dinkes, Disdukcapil, Distamhut, Dinas Citata DKI Jakarta

3. Sistem data individu di http://eis.dinkes.jakarta.go.id/ Executive Information System Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah tersedia sejak 6 Maret 2020 yang memiliki data individu lengkap yang menjadi dasar penyusunan puluhan publikasi jurnal internasional

4. Memiliki Biro Kerjasama Daerah / Jakarta Development Collaboration Network untuk memastikan kolaborasi PENTAHELIX tercapai paripurna, gotong royong menanggulangi COVID-19. Kolaborasi pentahelix pemerintah sebagai pemimpin dan penjahit kolaborasinya, unsur lainnya: pelaku usaha / swasta, masyarakat, akademisi, dan pers

5. Memiliki infrastruktur dan pasukan akar rumput yang kuat dengan insentif yang memadai per bulan: RT, RW, kader dasawisma, pengurus rumah ibadah, dan unsur aparat, pemuda seperti: LMK, karang taruna, dll

6. Koordinasi rutin harian dan mingguan dengan FORKOMPIMDA jajaran TNI dan polri untuk penguatan kewilayahan utamanya aglomerasi Jadebotabek.

7. Keterbukaan informasi setiap hari melalui press rilis, website, seluruh kanal media sosial, dan membuat posko 24 jam untuk pertanyaan warga sejak 24 Januari 2020 sampai dengan sekarang (termasuk 112 dan 119)

8. Rapat koordinasi lintas sektor rutin 1 - 3 kali per minggu untuk penegakan protokol kesehatan di semua aspek dan percepatan vaksinasi

9. Memiliki platform pendaftaran online vaksinasi di aplikasi JAKI: paperless, cepat, efektif, efisien, antrian khusus yang berbeda dengan on the spot, dan KTP seluruh Indonesia dapat mendaftar. Bridging NIK sudah dilakukan bersama PeduliLindungi untuk memudahkan pengisian aplikasi pendaftaran

10. Manajemen SDM dilakukan dengan mekanisme 4R: refungsi (pegawai yang ada di internal faskes dialihkan tugas), relokasi (transfer tenaga kesehatan antarfaskes yang membutuhkan dari Puskesmas ke RS dan sebaliknya), redistribusi (bantuan dari tenaga non kesehatan seperti petugas pemantau prokes dan tracer digital dari CPNS DKI Jakarta dan mahasiswa), rekrutmen (untuk memenuhi kekurangan yang masih ada)

11. Dll

Prinsip SURVEILANS adalah to detect, to prevent, to respond:

1. Detect: mendeteksi secepat dan sebanyak mungkin untuk mengurangi missing cases kepada terduga, kontak erat, dan active case finding di sekolah / RW rawan dengan kenaikan kasus. Membuat pedoman active case finding di sekolah bersama Kementerian Kesehatan RI / Kemenkes RI melihat yg sudah dilakukan DKI Jakarta di sekolah sebelumnya: prinsip 10-10-10. 10 persen jumlah sekolah di suatu wilayah dan 10 persen dari warga satuan pendidikan.

2. Prevent: penegakan protokol kesehatan, pemantauan isolasi pasien dan karantina kontak erat dilakukan dengan baik, percepatan vaksinasi

3. Respond: kapasitas rumah sakit, kapasitas laboratorium PCR 140 laboratorium / 70.000 pemeriksaan PCR kapasitas per hari yang divisitasi dengan mutu yang baik dan berkelanjutan, laboratorium whole genome sequencing / WGS,logistik penunjang lainnya yang terus dicukupi.

dr. Ngabila Salama, MKM

Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta / Anggota Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Program Kesehatan Prioritas Kemenkes RI/ Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun