Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tren Kasus ISPA, pneumonia, dan Influenzae di DKI Jakarta Menurun 14 Hari Terakhir Per 14 September 2023

27 September 2023   08:06 Diperbarui: 29 September 2023   08:17 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kasus ISPA, pneumonia, influenzae like illness (ILI) di DKI Jakarta trend menurun dalam 14 hari terakhir, mulai terlihat sejak 14 September 2023. Hal ini dilakukan pengamatan bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia / Kemenkes RI melalui website Kemenkes RI yang datanya diinput setiap hari oleh seluruh puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan, dan RS di DKI Jakarta. Data ISPA, ILI, pneumonia setiap hari dilaporkan seluruh puskesmas kecamatan dan kelurahan, sedangkan data pneumonia dilaporkan seluruh RS melalui sistem surveilans-dinkes.jakarta.go.id yang selanjutnya rekapitulasi laporan 194 RS dilaporkan harian oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke website Kemenkes RI.

Ini adalah hasil kerja keras bersama. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi terus untuk secara cepat menurunkan polusi udara utamanya PM 2.5 yang membahayakan kesehatan. Kolaborasi pentahelix terlihat nyata dalam upaya cepat untuk membuat Jakarta Langit Biru, Pemerintah memimpin kolaborasinya (penjahit utama), selain itu peran pelaku usaha / swasta, masyarakat, akademisi, dan media / pers berperan penting. Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trendnya menurun.

Kendati demikian, warga tetap diharapkan mencegah paparan polusi dengan beberapa cara:

1. Hindari keluar rumah / outdoors terutama kelompok rentan bayi balita ibu hamil dan pralansia diatas 50 tahun

2. Pakai masker KN95 / KF94 di outdoors karena bisa menyaring polusi dengan efektif 95-100 persen

3. Imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan influenzae tambahan per tahun pada kelompok rentan

4. Pola hidup bersih dan sehat CERDIK setiap hari: rajin cuci tangan, makan bergizi, cukup tidur dan olahraga rutin, tidak stress untuk menjaga imunitas baik

5. Dianjurkan menggunakan penyaring udara indoor / air purifier

6. Hirup uap air panas dan tetes mintak kayu putih / esensial untuk melegakan pernapasan

7. Suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi, asam lemak omega.

Tips menghadapi el nino atau kemarau panjang Agustus-September ini (cegah dehidrasi dan heat stroke adalah yang utama):

1. Minum air cukup 2-3 liter per hari, jangan byk minum saat malam hari karena akan mengganggu tidur. Utk yg muslim bs dilakukan 1 gelas sebelum dan sesudah solat

2. Jangan menunggu haus baru minum terutama jika aktivitas outdoors

3. Air putih adalah yg terbaik, hindari minuman manis dan teh atau kopi yang dpt memicu BAK lbh banyak / diuresis

4. Hindari aktivitas di panas terik luar ruangan pada jam 10.00-15.00 atau jika melakukan aktivitas pastikan menggunakan sunscreen SPF 30 dioles merata, jaga asupan cairan, pakai topi lebar / payung, pakai baju berwarna terang utk memantulkan cahaya dan bahan yg nyaman, adem, ringan, tipis.

Dampak polusi udara:

AKUT: ISPA, Asma akut, Bronkitis akut, Pneumonia, Jerawat, alergi/eksim/dermatitis/masalah kulit lainnya.

KRONIS: kelahiran prematur dan pertumbuhan janin terhambat, kemandulan/infertilitas, Bronkitis kronis, Asma, Gangguan saraf: alzheimer, ADHD, penuaan dini, penyakit vaskular: stroke, jantung, HT, DM Kanker baik pernapasan dan non pernapasan: prostat, kolorektal, payudara, endometrium.

dr. Ngabila Salama, MKM

Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta / Anggota Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Program Kesehatan Prioritas Kemenkes RI/ Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun