Kanker 11 persen
Gagal hati kronis 3 persen
PPOK 3 persen
stroke 3 persen
HIV 3 persen
Limfoma 2 persen
gangguan imunologi lainnya 4 persen
Tidak ada komorbid 3 persen
Kesimpulan: sudah tepat Indonesia memasuki fase endemi, tp jangan menyepelekan endemi karena seperti malaria, tbc, hiv dlm fase endemi pun ttp memiliki potensi kematian kasus. Dan tentunya akan ada periode2 wkt tertentu terjadi kenaikan kasus. Jika covid19 akan dianggap seperti batuk pilek biasa / influenza maka perlu dilakukan mitigasi / rekomendasi:
1. Detect: memberlakukan surveilans covid pcr seperti sentinel ILI/SARI pd kasus positif dilakukan genome sequencing / WGS utk tahu tipe varian baru yg ditemukan. Utk tes dan lacak sukarela dilakukan pasien bs dilakukan dgn antigen gratis di puskesmas. Perlu dipikirkan pengadaan mandiri puskesmas / hibah dr kemenkes utm antigen. Utk PCR hanya untuk konteks surveilans sentinel ILI/SARI sesuai skema dan kuota yg ditunjuk. Perlu ada mata-mata melalui surveilans SKDR dan jika ada 2 kali peningkatan kasus bisa dianggap KLB.
2. Prevent: mendisiplinkan pemakaian masker pada orang yang sedang sakit yang perlu beraktivitas ke luar rumah. Agar terhindar dari keparahan COVID-19, kita sama2 melakukan deteksi dini komorbid dan mengontrol komorbid yang dapat menjadi biang kerok berbagai menjadi penyakit dan kepeagan termasuk COVID-19. Selain itu juga penting melengkapi vaksinasi dosis 1-4 utk usia 18 th ke atas karena 75 persen meninggal usia 40 th ke atas dan 50 persen belum vaksin sama sekali dan 50 persen lainnya belum vaksinasi dosis ke-4