Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wolbachia Upaya Eliminasi dan Zero Death Dengue di Indonesia

16 Juni 2023   14:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   06:59 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wolbachia untuk Penanggulangan DBD (Sumber: google)

Sejak tahun 2010, negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) setiap tanggal 15 Juni. Dengue masih menjadi penyakit menular endemis dan neglected di Indonesia. Perlu upaya bersama untuk mengeliminasi dengue dan mencapai target zero death dengue Tahun 2030. Selama ini metode yang dipakai untuk pengendalian Dengue antara lain ada cegah sakit dan cegah komplikasi / kematian. Cegah sakit dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk / PSN 3M plus dimana ada menutup tempat penampungan air, menguras wadah penampung air, memanfaatkan atau memusnahkan barang rusak sebagai potensi tempat jentik nyamuk, mendaur ulang barang bekas, dan menghindari adanya genangan di sekitar. Di Indonesia Kementerian Kesehatan RI telah berhasil melakukan ujicoba wolbachia di provinsi Daerah Istimewaa Yogyakarta / DIY dan saat ini tahun 2023 dilanjutkan di 5 kabupaten / kota terpilih lainnya salah satunya Jakarta Barat, DKI Jakarta.

Selain itu bisa menggunakan lotion, kelambu, memeliharan tanaman dan ikan pembasmi nyamuk atau yang dibenci nyamuk, memakai lilin sereh, menyemprot dengan antinyamuk, dll. Untuk mencegah komplikasi dan kematian tentunya dengan mendeteksi dini dan tatalaksana awal kasus baik yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan atau oleh masyarakat dari RT, RW, kader kesehatan, kader jumantik, dan keluarga pasien itu sendiri. Di dunia dan sebagian wilayah Indonesia sudah ada metode pemberantasan nyamuk dengan wolbachia. Apa itu? Wolbachia adalah Bakteri yang HANYA bisa hidup di tubuh serangga. Bakteri yang UMUM ditemukan di  berbagai jenis serangga: kupu-kupu,  nyamuk Albo, capung, lalat,  kumbang dll. Ada sekitar 4.000-5.000 jenis  Wolbachia. Bakteri diturunkan ke generasi berikutnya melalui jalur betina (ibu).

Teknologi ini hanya memanfaatkan  satu jenis Wolbachia yang  diambil dari lalat buah (Droshopila melanogaster) > wMel. Hasil Riset Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi  Dengue (AWED) di kota Yogyakarta: 77 % Efikasi  Wolbachia  untuk  menurunkan  kejadian  Dengue, 86 % Efikasi  Wolbachia  untuk  menurunkan  hospitalisasi  karena  Dengue, 87 % Penurunan  fogging di  wilayah  intervensi. Teknologi Wolbachia terbukti efektif menurunkan kejadian  Dengue, hospitalisasi dan fogging, Teknologi ini efektif biaya bila diterapkan di wilayah yang populasi penduduk dan angka dengue yang tinggi, Perlindungan dari dengue melalui teknologi ini diperoleh  dengan penerapan intervensi satu kali, satu periode, Kebijakan global dan komitmen nasional telah mendukung inovasi teknologi Wolbachia, Kegiatan peningkatan kapasitas 8 pemerintah daerah  direspons dengan antusiasme dan potensi implementasi  yang tinggi, Implementasi teknologi ini di wilayah lain membutuhkan  persiapan matang dengan pendekatan sistem dan  tatakelola yang baik di tingkat Pusat dan daerah.

Sejarah Wolbachia:

1924: Diidentifikasi oleh Marshall Hertig dan Simeon Burt Wolbach

1936: Deskripsikan sebagai spesies (Wolbachia pipientis) oleh Marshall Hertig

1992: Dilaporkan sebagai simbion alamiah yang umum di serangga

1994: Wolbachia sukses ditransmisikan ke serangga lain  2009: Wolbachia menghambat transmisi dengue

2011: Penyebaran Wolbachia pertama di Cairns (Australia)

2014: Penyebaran nyamuk ber-Wolbachia pertama di Indonesia, di Sleman dan Bantul, Yogyakarta  2016: Resiko implementasi teknologi nyamuk ber Wolbachia ditelaah oleh tim independent dari berbagai  pakar dan institusi terpercaya di Indonesia, menyimpulkan teknologi nyamuk ber-Wolbachia aman  2016-2020: Studi dampak teknologi nyamuk ber-Wolbachia, menyimpulkan bahwa Wolbachia efektif  untuk menghambat replikasi dengue

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun