Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Edukasi Tuberkulosis Pakai Wayang Golek? Klasik dan Keren!

24 Oktober 2017   14:55 Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:26 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayang golek dahulu kala dipakai sebagai media komunikasi dan edukasi seperti penyuluhan. Akan tetapi saat ini media konvensional seperti wayang sudah lama ditinggalkan seiring dengan berkembang pesatnya Teknologi Informasi (TI).

Johnson and Johnson bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hadir untuk mengedukasi masyarakat akan kesehatan menggunakan media wayang golek. Target utama dari edukasi ini adalah program Tuberkulosis (TB). Akan tetapi program TB tentunya memiliki banyak kolaborasi dengan program lain seperti HIV-AIDS, Diabetes Mellitus, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kegiatan Panggung Kampung Sehat (PANGKAS) ini dilakukan beberapa titik di 6 kota dan kabupaten di DKI Jakarta. Tempat penyuluhan dan target peserta penyuluhan pun berbeda-beda, seperti di Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), berbagai RPTRA, museum, dan beberapa tempat hiburan lainnya. Temanya pun beragam antara kolaborasi TB dengan program lainnya.

Pagi ini (24/10/2017), berlokasi di Sasana Krida TMII diselenggarakan "Panggung Kampung Sehat Edukasi TB-HIV Menggunakan Wayang Golek di Jakarta Timur".

Di Jakarta Timur acara ini diadakan di enam tempat yaitu hari ini di TMII dengan tema TB-HIV dan besok (25/10/2017) di RPTRA Mustika Kramat Jati dengan tema TB Anak. Sebelumnya di Bulan September PANGKAS juga sudah dilakukan di 4 Puskesmas Kecamatan dengan tema TB anak yaitu di Pulogadung, Kramat Jati, Duren Sawit, dan RPTRA Rawabunga dengan target 100 siswa SD.

Acara pagi ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta (DR. Tinia Budianti, MBA), Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung (diwakili oleh Kepala Satuan Pelayanan UKP dr. Sahruna), Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (dr. Fiena Fithriah, MARS), Johnson and Johnson Indonesia (Uray), Aisyiyah Jakarta Timur, para kader TB dan PKK Kecamatan Cipayung dan Ciracas, dan pegawai di lingkungan TMII.

Turut hadir dr. Lia selaku narasumber penyuluhan TB-HIV dari Puskesmas Kecamatan Cipayung yang memberikan materi TB-HIV dengan sangat jelas, informatif, dan menarik. Sehingga banyak pertanyaan menarik bermunculan dari audience. Dr. Lia pun menjelaskan mengenai inovasi penemuan kasus TB yang dilakukan Puskesmas Cipayung di Tahun 2017 yang bertema: GErakan Terbebas dari TB "GET TB". Ada 7 inovasi yang masuk didalamnya yaitu:

1. AJES GET TB
Antar jemput sputum GET TB

2. Ponik GET TB
Poliklinik GET TB

3. SMS gateway GET TB
SMS reminder pengingat waktu berobat

4. MC GET TB
Mobile container sputum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun