Mohon tunggu...
Nurul Wardani Fadhilah Lubis
Nurul Wardani Fadhilah Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah, Universitas Negeri Islam Sumatera Utara

Berkepribadian ceria yang tergantung dengan mood, suka dengan makanan pedas dan memiliki hobby 3M yaitu: Melukis, Menggambar, dan Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneladani Sikap dari 7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

10 Oktober 2024   10:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:24 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah semakin kompleksnya permasalahan dunia, dari konflik hingga bencana alam, kita sering kali melupakan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Di sinilah Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (PMI) memainkan peran penting dalam mengingatkan kita bahwa tindakan kecil yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dapat berdampak besar. Organisasi ini didasarkan pada 7 prinsip fundamental yang membentuk dasar dari semua tindakan kemanusiaan yang mereka lakukan: Kemanusiaan, Kesetaraan, Netralitas, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan. Sebagai masyarakat, kita dapat mengambil inspirasi dari prinsip-prinsip ini untuk membawa perubahan dalam kehidupan pribadi dan sosial.

1. Kemanusiaan (Humanity)

Kemanusiaan adalah prinsip pertama dan mungkin paling mendasar. Di dalam prinsip ini, organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional menekankan pada upaya untuk meringankan penderitaan manusia, melindungi nyawa, serta menghormati martabat setiap orang. Prinsip ini muncul dari pengalaman perang dan penderitaan besar yang dialami banyak orang.

Prinsip kemanusiaan seharusnya menjadi bagian dari fondasi setiap individu dan masyarakat. Namun, di era globalisasi dan perkembangan teknologi, kita justru sering kali lupa akan nilai-nilai ini. Banyak dari kita terjebak dalam sikap individualis dan lebih memilih untuk fokus pada kebutuhan diri sendiri. Meneladani prinsip ini berarti kita perlu menjadi lebih peka dan peduli pada kondisi orang lain. Tindakan-tindakan kecil seperti memberikan bantuan kepada tetangga atau terlibat dalam kegiatan sosial adalah langkah awal yang dapat kita ambil untuk mewujudkan nilai kemanusiaan ini.

Contoh nyata dari aplikasi prinsip kemanusiaan dalam masyarakat:Ambil contoh di masa pandemi COVID-19, ketika banyak orang mengalami kehilangan pekerjaan dan masalah kesehatan. Dengan menerapkan prinsip kemanusiaan, kita melihat munculnya gerakan solidaritas seperti penggalangan dana, bantuan sembako, dan tenaga medis sukarela yang berjuang tanpa pamrih. Gerakan-gerakan ini menunjukkan bahwa di tengah krisis, nilai kemanusiaan tetap hidup di hati banyak orang.

Lebih jauh lagi, prinsip kemanusiaan bisa diaplikasikan dalam cara kita memandang sesama di media sosial. Menghindari menyebarkan berita yang belum diverifikasi atau ujaran kebencian juga bagian dari prinsip kemanusiaan. Hal ini menandakan bahwa kepedulian terhadap sesama bukan hanya soal tindakan langsung tetapi juga sikap yang kita tunjukkan dalam dunia digital.

2. Kesetaraan (Impartiality)

Prinsip kesetaraan dalam Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional berarti organisasi ini memberikan bantuan tanpa memandang suku, agama, atau politik. Mereka menempatkan kebutuhan dan penderitaan manusia di atas segala perbedaan.

Prinsip ini mengingatkan kita akan pentingnya memperlakukan semua orang dengan adil dan setara. Dalam kehidupan sehari-hari, diskriminasi dan bias sering kali muncul, baik secara terang-terangan maupun tidak disadari. Mengapa demikian? Salah satunya karena manusia cenderung lebih nyaman berinteraksi dengan individu yang memiliki kesamaan latar belakang atau pemahaman. Namun, jika kita benar-benar ingin meneladani prinsip ini, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan memperlakukan setiap individu dengan setara, tanpa memandang perbedaan apa pun. Ini adalah langkah besar menuju masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari: Contoh penerapan prinsip ini bisa dilihat dalam interaksi sehari-hari di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, seseorang yang mengajak semua teman kelasnya untuk belajar bersama tanpa memandang latar belakang mereka, atau rekan kerja yang memperlakukan setiap anggota tim dengan hormat dan apresiasi yang sama. Dengan demikian, kita bisa membangun suasana yang lebih harmonis dan inklusif.

Kesetaraan juga dapat tercermin dalam layanan publik. Contohnya adalah rumah sakit yang memberikan layanan kepada semua pasien tanpa memandang status ekonomi mereka. Ini mencerminkan bahwa prinsip kesetaraan bukan sekadar teori, melainkan langkah konkret untuk menciptakan masyarakat yang adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun