Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Praktik Hegemoni dalam Serial Anime One Piece Menurut Pandangan Gramsci

27 Juni 2022   14:29 Diperbarui: 27 Juni 2022   14:45 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik Hegemoni dalam Serial Anime One Piece menurut pandangan Gramsci

Yosh.. Nakama, mari kita menyeduh kopi dan sedikit bercengkrama tentang dunia One Piece, terlalu banyak hal yang menarik dalam cerita One Piece yang membuat kita sampai hari ini masih menontonnya. Tidak hanya sebatas hiburan, tetapi One Piece juga menyajikan berbagai sisi gelap kehidupan dunia, mulai dari praktik jual beli manusia sampai praktik politik dan segala kebusukan dari pemerintah tersaji dengan begitu rapih.

Dalam One Piece tentu kita mengenal dengan yang namanya Bajak Laut dan Pemerintah Dunia, Bajak Laut mewakili kelompok kriminal dan jahat, sedangkan Pemerintah Dunia mewakili kelompok pelindung dan baik, namun pemahanan kita akan pengertian tersebut sangat amat keliru, juga demikian dengan para masyarakat sipil dalam cerita One Piece yang memegang teguh pembagian kelompok itu, mereka yakin bahwa menjadi Bajak Laut adalah menjadi Kriminal. 

Ternyata dalam realita cerita yang kita tonton terjadi sebaliknya, justru Pemerintah Dunialah yang telah melakukan kejahatan dan menyengsarakan masyarakatnya, tapi kenapa masyarakat sipil begitu percaya pada Pemerintah Dunia dan benci terhadap Bajak Laut? Kita bisa menyebutnya sebagai "hegemoni" dari Pemerintah Dunia terhadap masyarakat sipil.

Hegemoni dalam pengertian singkatnya yaitu memengaruhi, dalam praktiknya hegemoni dilakukan ketika suatu kelompok atau perseorangan ingin menarik kelompok atau perseorangan lain kepada apa yang diinginkan, misalnya dalam cerita One Piece ini, Pemerintah Dunia telah memengaruhi masyarakat sipil, sehingga masyarakat sipil memiliki paradigma bahwa Bajak Laut adalah kriminal, dan Pemerintah Dunia adalah pelindung mereka, dengan hegemoni yang dilakukan tersebut, masyarakat sipil menjadi tidak sadar bahwa Pemerintah Dunia juga tidak kalau kejamnya. 

Tentu hegemoni yang dilakukan Pemerintah Dunia ini tidak semata-mata tanpa alasan, ada banyak alasan yang melatar belakanginya, seperti tidak ingin ada lebih banyak masyarakat sipil yang menjadi Bajak Laut, tidak ingin masyarakat sipil sadar tentang keburukan Pemerintah Dunia, dan tentu Pemerintah Dunia tidak ingin singgasana kekuasannya diganggu, sehingga siapapun musuhnya harus menjadi tokoh yang dianggap jahat oleh masyarakat sipil.

Menurut Gramsci dalam melakukan hegemoni bisa dengan dua cara, yaitu dengan cara kesepakatan dan dengan cara paksaan. Cara yang pertama adalah dengan cara halus, yaitu dengan memengaruhi secara lembut, hegemoni ini biasa disebut sebagai hegemoni konsensus, hegemoni konsensus terjadi apabila subjek dan objek dari hegemoni berada pada tingkat yang sama. 

Sedangkan cara kedua adalah dengan cara yang kasar, yaitu dengan menggunakan otoritas kekuasaan, memaksa objek hegemoni dengan dominasinya sebagai subjek dari hegemoni, hegemoni ini biasa disebut dengan hegemoni paksa atau coercion, hegemono ini terjadi apabila subjek memiliki kuasa lebih tinggi dari objek hegemoni. 

Dalam cerita One Piece dominasi kekuasaan yang dimiliki oleh Pemerintah Dunia dimanfaatkan dengan baik, segala perangkat pemerintah dipakainya untuk menyebarkan propaganda tentang kriminalitas Bajak Laut, memang Bajak laut bukan kumpulan orang-orang suci jadi wajar jika Bajak Laut melakukan tindakan kriminal, tapi tidak semua Bajak Laut berlayar dengan motivasi untuk menjadi penjahat, ada juga yang berlayar hanya karena ingin mencari kebebasan, salah satunya adalah kelompok Bajak Laut Topi Jerami.

Dalam upaya menanamkan pemikiran Bajak Laut adalah kriminal dan Pemerintah Dunia adalah pelindung masyarakat, praktik hegemoni ini cukup berhasil dengan banyaknya orang yang terpengaruh, semua masyarakat pasti akan menganggap Angkatan Laut adalah pahlawan, setiap ada lambang tengkorak berarti ada ancaman bahaya, tapi pada kenyataannya Angkatan Laut sendiri hanyalah boneka Pemerintah Dunia dalam upayanya menjaga kekuasaan, dan lebih parahnya bahkan ada beberapa kelompok Bajak Laut yang dibayar Pemerintah Dunia untuk melindungi kekuasaan Pemerintah Dunia, Bajak Laut yang dipekerjakan ini terbebas dari jerat hukum, jadi mereka tidak akan ditangkap jika melakukan tindak kejahatan, jadi secara tidak langsung Pemerintah Dunia telah tutup mata, bahkan jauh di Dunia Bawah sana kerap terjadi transaksi ilegal antara Pemerintah Dunia dan Bajak Laut, namun masyarakat sipil yang telah terpengaruhi oleh hegemoni Pemerintah Dunia ini polos mereka tidak tahu apa-apa, mereka hanya tahu bahwa yang krimininal itu hanya Bajak Laut, Pemerintah Dunia tidak.

Bagaimana Pemerintah Dunia melakukan semua hegemoni ini? Tentu dengan dominasi kekuasaan yang lebih tinggi melakukan berbagai interpensi dan penghapusan jejak kejahatan sangatlah mudah, mereka Pemerintah Dunia memanipulasi berita dengan membayar jurnalis yang meliput berita, setiap berita yang berisikan keburukan Pemerintah Dunia harus dihapus tidak boleh tersebar, semua kejahatan Bajak Laut harus tersebar luas, dan jika ada bentrokan antara Pemerintah Dunia yang diwakili pionnya yaitu Angkatan Laut dengan Bajak Laut, maka Bajak Laut harus tampil sebagai penjahat dalam berita tersebut. 

Angkatan Laut disiagakan di seluruh pelosok negeri dengan pangkalan-pangkalan militer yang besar, bahkan tidak jarang ada Angkatan Laut yang bertindak sewenang-wenang kepada masyarakat sipil, tapi mereka tidak bisa melawan sebab mereka bisa saja mati oleh Angkatan Laut, dan tidak akan ada satupun berita yang akan membicarakannya sehingga keburukan ini tidak akan tersebar, jadi mereka masyarakat sipil hanya bisa diam saja menerima keadaan. 

Pemerintah Dunia juga membentuk pasukan kusus yang disebut sebagai Agen Rahasia, mereka diberikan misi kusus pembunuhan secara rahasia, dan sama tidak akan ada yang menyebarkan berita ini. Serta Pemerintah Dunia juga menggunakan para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam aliansinya untuk memobilisisasi masyarakatnya. 

Dengan menebar ketakutan-ketakutan teror Bajak Laut merupakan praktik yang sangat sempurna dari Pemerintah Dunia, dan dengan pengerahan elemen pemerintah, kita bisa mengatakan bahwa hegemoni yang dilakukan Pemerintah Dunia ini adalah Hegemoni total.

Banyak sekali kejahatan Pemerintah Dunia yang tidak pernah tersebar ke masyarakat sipil, Arc Luffy merekrut Zoro dan Frunky, serta pemusnahan pulau para ilmuan tempat tinggal Robin misalnya, masyarakat hanya menerima berita kejahatan Bajak Laut dan prestasi Angkatan Laut saja dalam menumpas kriminal. 

Arc Alabasta menjadi kekonyolan dimana saat itu berita dirubah menjadi Angkatan Lautlah yang menyelamatkan negara Alabasta dari kudeta yang dilakukan oleh Crocodille padahal jelas bahwa yang menyelamatkan negara Alabasta adalah Luffy dan teman-temannya, hal serupa juga hampir terjadi saat luffy telah menumbangkan Doflamingo. 

Cukup-cukup hanya ingin bilang saja jangan terlalu percaya pada media yang menjual dagangan Pemerintah Dunia, padahal si Kumis Putih saja telah memberikan banyak jasa pada masyarakat seperti menumpas kemiskinan, melindungi ras yang terdiskriminasi.

Dengan hegemoni yang sudah masif dan menancap di setiap pikiran masyarakat sipil tentu bukan hal yang mudah untuk melawannya, Gramsci mengatakan bahwa jalan yang perlu ditempuh adalah dengan menciptakan anti-thesa dari hegemoni yang ada atau counter hegemoni, singkatnya para Bajak Laut harus menciptakan hegemoni baru untuk melawan hegemoni yang diciptakan Pemerintah Dunia.

Perlawanan ini perlu dilakukan dengan cara penyadaran masyarakat, mulai dari penyadaran kelompok atas dirinya, sampai pada penyadaran dirinya atas gerakan, dengan salah satunya adalah melalui pemerataan intelektual, menurut gramsci kekayaan intelektual adalah kekayaan yang harus dimiliki setiap orang, Gramsci juga membedakan intelektual menjadi dua macam, yaitu intelektual tradisional dan intelektual organik. 

Bisa dikatakan bahwa untuk melawan hegemoni pemerintah Dunia ini harus dengan adanya kesadaran bersama atas kenyataan dunia, dan sebagai jalan menempuhnya maka pengetahuan sangat penting, sehingga masyarakat sipil yang polos dalam serial One Piece memiliki kesadaran bahwa mereka telah termakan hegemoni Pemerintah Dunia dan para Bajak Laut dengan sigap akan menghancurkan hegemoni tersebut dengan lahirnya hegemoni tandingan, ya.. namun jauh sebelum kesana Pemerintah Dunia telah melarang berbagai jenis pengetahuan yang bisa mengantarkan pada realita yang sebenernya, seperti pelarangan mempelajari bahasa Kuno yang ada pada poneglyph, penghapusan abad kekosongan, juga kebenaran tentang harta karun One Piece dan isinya. Itulah pengetahuan, itulah kenyataan, itulah yang dibutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun