Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Islamic Feminism dan Perjuangan Tanpa Kelas

13 Maret 2021   13:22 Diperbarui: 13 Maret 2021   13:41 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemuadian yang paling kerusial adalah tentang kepemimpinan, karena dalam gerakan Feminisme mereka menginginkan perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki termasuk dalam hal kepemimpinan, menariknya disini terdapat kontroversi antara siapakah yang menjadi pemimpin dalam Islam, kita harus pahami dulu apakah Islam itu menganut konsep Absolute Leader atau True Leader, dalam realitas sosial kebanyakan umat Islam mengartikan Islam itu adalah agama yang menganut sistem Absolute Leader, dimana laki-laki adalah satu-satunya pemimpin di dunia ini, dengan dalil surat an-Nisa' ayat 34, padahal sejatinya ayat tersebut bukanlah pemimpin dari suatu komuni melainkan pemimpin dalam keluarga. Lantas Islam menganut sistem kepemimpinan apa? Jawabnya Islam menganut keduanya, dalam hal keluarga islam menganut Absolute Leader sedangkan dalam hal komuni Islam menganut sistem True Leader yang tersermin dalam suat at-Taubah ayat 71. Pendek kata dalam Islam siapapun berhak menjadi pemimpin asalkan orang tersebut memiliki kredibilitas yang cukup untuk memimpin suatu komuni.

Kesimpulannya Islam yang Fundamentalis karena Islam adalah Teologis dan sedangkan Etic of Care adalah Sekuler tentu akan meimbulkan banyak sekali kebentrokan dalam ajarannya, perlu ada banyak hal yang disesuaikan kembali, apakah Feminis akan ikut ke ajaran Islam atau Islam yang mengikuti arus Feminis, sepertinya Feminislah yang harusnya di Islamkan karena Islam terbentuk dari asas-asas dasar (Fundamentalis).meski demikian disini kita sudah menemukan suatu titik temu, yaitu keduanya sangat mempedulikan perempuan, tidak ada dalam Islam yang memojokan atau bahkan merendahkan perempuan karena Tuhan tidak mungkin menciptakan sesuatu untuk menjadi mahluk yang hina di dunia ini, justru oknum dari laki-lakilah yang membuat tafsiran seoalah Islam merendahkan perempuan.

KAUM FEMINIS SEDUNIA BERPIKIRLAH!!!

Terima Kasih

Salam dari Penulis

Nurul Furqon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun