Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tari Kecak Uluwatu, Tarian Api nan Unik dan Atraktif

6 November 2018   16:05 Diperbarui: 13 November 2018   12:40 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nun disana,diatas tebing tinggi terlihat Panggung terbuka untuk pementasan Tari Kecak (dok.pri)

Bangsa Indonesia sungguh beruntung dianugerahi kekayaan dan keindahan alam serta beranekaragam budaya yang tidak ditemui di belahan bumi manapun.Salah satu destinasi wisata Indonesia favorit yang terkenal dengan ragam budaya dan keindahan alamnya adalah Pulau Dewata Bali.

Pertengahan bulan Agustus 2018 kemarin,saya berkesempatan menginjakkan kaki kembali ke Pulau Dewata.Benar apa kata seorang travel guide di Bali yang mengatakan bahwa Bali artinya kembali. Bila sebelumnya saya sudah pernah kesana bersama rombongan blogger,kemarin saya datang bersama anak dan istri.Ceritanya kali ini adalah liburan keluarga.

Rencananya ada beberapa tempat wisata yang akan kami kunjungi di Bali,salah satunya adalah menyaksikan salah satu wisata budaya yang unik,kreatif dan atraktif yaitu Tari Kecak di Uluwatu. Unik dan kreatifnya bagian mana,itu yang masih menjadi tanda tanya kami.Maklum baru kali ini kami akan melihat langsung pertunjukannya.

Ketika sudah berada di Bali,ternyata kondisi cuaca diluar perkiraan saya.Hujan deras sudah mengguyur beberapa tempat di kota Denpasar.Was was juga dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini apalagi ada rencana ke Uluwatu.Alhamdulillah kondisi cuaca di hari Sabtu 18 Agustus 2018 pagi hari hingga siang hari dalam kondisi cerah walaupun terlihat awan menggantung di wilayah selatan Bali.

Uluwatu yang Tidak Pernah Sepi

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang sekitar 1,5 jam dari kota Denpasar,jam 15.00 WITA akhirnya kami tiba di Uluwatu.Area parkiran sudah terlihat penuh oleh kendaraan para pengunjung. 

Setelah membeli tiket masuk ke pelataran Pura Uluwatu,kami diminta untuk mengenakan selendang berwarna oranye di pinggang.Namun jika saat itu kami mengenakan celana pendek di atas lutut, maka kami harus menggunakan kain berwarna ungu yang menyerupai sarung plus lilitan kain oranye.Aturan ini diberlakukan karena Pura Uluwatu adalah lokasi yang suci bagi masyarakat Bali dan untuk menghormati tempat peribadatan mereka.

Sepanjang jalan menuju ke pelataran Pura Uluwatu,kami melewati kawasan hutan yang dihuni kawanan monyet.Terkadang monyet monyet tersebut berbuat usil kepada para wisatawan, mengambil topi,kacamata ataupun merebut makanan ringan yang kita bawa.Jangan khawatir,para penjaga akan membantu kita untuk mengambilkan kembali barang barang yang diambil oleh para monyet tersebut.Ada larangan tertulis untuk tidak menyakiti mereka.

Pelataran Pura Uluwatu yang ramai oleh wisatawan (dok.pri)
Pelataran Pura Uluwatu yang ramai oleh wisatawan (dok.pri)
Terlihat banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang lalu lalang di pelataran Pura Uluwatu lengkap dengan atribut kain sarung berwarna ungu ataupun kain selendang berwarna oranye.Aneka ragam logat bahasa asing campur baur.Mungkin karena akhir pekan jadi banyak wisatawan yang menyempatkan diri untuk datang ke Uluwatu.

Menurut informasi yang saya dapatkan,pementasan Tari Kecak akan dimulai pada pukul 17.00 WITA dan berlangsung selama 1,5 jam.Nah,agar tidak kehabisan tiket masuk,saya segera mengantri di loket penjualan yang berada dekat pintu masuk.Ramainya minta ampun.Padahal harga tiketnya terbilang tidak  murah,per orang tarifnya Rp 100 ribu.

Untuk anak anak dibawah 5 tahun cukup bayar setengahnya.Selain mendapatkan tiket masuk,setiap wisatawan juga mendapatkan selembar brosur yang berisi alur cerita dari tari kecak tersebut.Ada 2 versi bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.Menurut penjaga tiket,maksud dari pembagian brosur cerita tersebut agar para penonton dapat memahami alur cerita yang akan ditampilkan nanti.Karena bahasa yang digunakan untuk pementasan Tari Kecak adalah bahasa Bali.

Sementara itu untuk lokasi pementasan tari Kecak sendiri berada di area luar obyek wisata Pura Luhur Uluwatu diatas tebing yang tinggi.Dari atas tebing inilah,penyajian alam laut Samudera Hindia terhampar indah dan mempesona.Pantaslah jika kawasan Uluwatu ini tak pernah sepi pengunjung.

Sambil menunggu waktu pementasan,kami berkeliling ke area Pura Luhur Uluwatu yang berada di sisi barat dari pelataran tersebut.Menaiki anak tangga yang lumayan banyak serta dipayungi pohon bunga kamboja yang berjejer rapi di pinggir jalan serta sayup sayup terdengar suara deru ombak laut selatan yang berada dibawah tebing akhirnya kami sampai di puncak Pura Luhur Uluwatu.

Anak dan istri foto bersama di anak tangga menuju ke Pura Luhur Uluwatu (dok.pri)
Anak dan istri foto bersama di anak tangga menuju ke Pura Luhur Uluwatu (dok.pri)
Tidak banyak aktivitas yang kami lakukan sesampainya di Pura Luhur Uluwatu.Sayangnya saat itu tidak ada aktivitas keagamaan di Pura.Hanya berbagai macam sesajen tertata rapi di dalam pura maupun di luar pura.

Saatnya Tari Kecak Beraksi

Sekitar jam 16.15 WITA,kami memutuskan untuk masuk ke panggung pementasan.Panggung ini berbentuk lingkaran dengan deretan kursi menghadap ke laut lepas dengan panorama sunset yang eksotis.Pertimbangan masuk lebih dini agar kami bisa mendapatkan tempat duduk terbaik untuk memotret atraksi tari tersebut. Spot terbaik yang berada di bagian tengah tangga ternyata sudah dipenuhi oleh para pengunjung yang kebanyakan wisatawan mancanegara.Ternyata kami kalah duluan masuknya.

Jam 16.00 WITA pengunjung sudah memasuki area panggung teater (dok.pri)
Jam 16.00 WITA pengunjung sudah memasuki area panggung teater (dok.pri)
Di tengah tengah arena terdapat obor tempat untuk menyalakan api sebagai perlengkapan pertunjukan.Sementara di area panggung,panas matahari masih terasa menyengat ketika kami berusaha mencari tempat duduk.Mendekati jam 17.00 WITA semua tempat duduk di teater tersebut sudah terisi bahkan ada yang harus rela duduk lesehan di lantai arena.Luar biasa antusiasme penontonnya.Tidak tersisa ruang bergerak sedikitpun.Rasanya seperti menonton pertandingan sepakbola nasional ketimbang tarian tradisional.

Penonton Tari Kecak di akhir pekan yang membludak (dok.pri)
Penonton Tari Kecak di akhir pekan yang membludak (dok.pri)
Selfie ditengah kerumunan penonton Tari kecak di Uluwatu (dok.pri)
Selfie ditengah kerumunan penonton Tari kecak di Uluwatu (dok.pri)
Tepat jam 17.00 WITA,seorang bapak berpakaian putih putih dengan ikat kepala khas Bali membawa sesajen dan duduk berdoa di depan tempat obor tersebut.

Setelah selesai berdoa,api dinyalakan.Dan pembawa acara memberi ucapan pembuka kepada seluruh pengunjung dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.Tak lupa pembawa cara juga menyarankan untuk membaca brosur cerita yang sudah dibagikan sebelumnya.

Tetua Adat sedang melakukan ritual berdoa sebelum pementasan Tari Kecak dimulai (dok.pri)
Tetua Adat sedang melakukan ritual berdoa sebelum pementasan Tari Kecak dimulai (dok.pri)
Dari brosur tersebut menyebutkan Tari Kecak ini adalah tarian Bali yang paling unik,karena tidak diiringi dengan alat musik atau gamelan apapun tetapi diiringi paduan suara sekitar 50 orang pria. 

Dari sejarahnya,tari kecak berasal dari jenis tari sakral "Sang Hyang".Jenis tari ini,seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan.Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung,para dewa/leluhur dapat menyampaikan sabdanya.Mulai tahun 1930-an,mulailah disisipkan cerita epos Ramayana kedalam tari tersebut hingga saat ini.

Keriuhan penonton mendadak senyap saat puluhan laki laki bertelanjang dada memasuki arena. Mereka hanya mengenakan sarung kotak kotak dan menyelipkan bunga sepatu merah di salah satu telinganya.Sejak kemunculannya,para pria tersebut tak diam.Mereka berdecak-decak.

 "Cak cak cak cak cak" ucap mereka seragam.Lantunan itu tak henti henti mereka ucapkan,kadang bersahut sahutan hingga mereka membentuk lingkaran kecil di sekitar api dan melakukan gerakan khas,melambai lambaikan tangan ke udara.

Ada 4 adegan/episode yang digelar  sore itu.Adegan pertama,dua penari dengan busana Bali dan dandanan lengkap menemani para lelaki yang tetap semangat melantunan irama cak cak cak cak.Itulah Rama,Shinta dan Laksamana yang menjadi inti cerita dari tarian Kecak sore itu.Tak lama kemudian Kijang Emas muncul.Ini adalah adegan pertama.


Adegan kedua menampilkan Sita,Rahwana,Bhagawan dan Burung Garuda.Kemunculan Rahwana ingin menculik Sita namun tidak berhasil,dengan akal bulusnya akhirnya berhasil menculik Sita setelah berubah wujud menjadi Bhagawan (orang tua).Burung Gauda berusaha menolong namun gagal karena sayapnya putus ditebas oleh Rahwana.Sita pun dengan sukses dibawa kabur ke Alengka Pura.



Adegan ketiga menceritakan Rama beserta abdi setianya,Laksamana tersesat di hutan Ayodya Pura. Rama teringat dengan istrinya,Dewi Sita yang dibawa kabur Rahwana ke Alengka Pura.Dengan bantuan Hanoman,Rama menyuruh Hanoman untuk membawa cincinnya ke Alengka Pura untuk diberikan ke Dewi Sita.



Adegan terakhir mengisahkan tentang Hanoman yang berusaha menemui Dewi Sita di Alengka Pura dengan membawa bukti cincin Rama tersebut.Sita pun menyerahkan bunga kepada Hanoman  dan berpesan agar Rama segera menyelamatkannya.Hanoman segera menuju ke taman Alengka Pura lalu mengobrak abriknya sampai hancur.Abdi Alengka Pura pun terkejut dan langsung mencari siapa pembuat onar tersebut.Hanoman tertangkap lalu di ikat dan di bakar.Berkat kesaktiannya, Hanoman akhirnya lolos dari maut.



Tarian ini tampaknya memang didesain bukan sekedar pementasan tari tradisonal biasa,namun juga sebuah hiburan.Hanoman,di setiap kemunculannya selalu membuat penonton tertawa.

Tingkah lakunya yang ramah,lincah dan konyol berhasil menyenangkan para penonton walaupun tampangnya menyeramkan.Ia bisa berpose lucu dan menggemaskan ketika difoto ataupun diajak selfie.Bahkan terkadang Hanoman bisa berbuat usil kepada penonton dengan mengelus elus kepala plontos penonton.

Tidak hanya Hanoman yang pandai menghibur,duo monster kepercayaan Rahwana pun berhasil memancing tawa penonton.Sembari berjoget bersama,mereka mengajak penonton untuk masuk ke arena.

Sebelum memulangkannya kembali ke tempat duduk,mereka menyempatkan untuk foto selfie.Benar benar duo monster millenial ya..

Tensi menghibur terasa hingga tarian usai yakni pembakaran hidup hidup si Hanoman.Kobaran api yang menyala meriah menutup tarian empat babak tersebut.

Keberhasilan Hanoman selamat dari kobaran api membuat penonton bertepuk tangan meriah dan tertawa puas.Kemudian Hanoman, Rahwana,Rama,Sita dan para penari lainnya mempersilahkan para penonton untuk foto bersama mereka.Antrean pun mengular.

Antrean yang mengular sewaktu sesi foto bersama para penari Kecak (dok.pri)
Antrean yang mengular sewaktu sesi foto bersama para penari Kecak (dok.pri)
Hanya sempat berfoto bersama dengan salah satu penari wanitanya.Antrinya luar biasa (dok.pri)
Hanya sempat berfoto bersama dengan salah satu penari wanitanya.Antrinya luar biasa (dok.pri)
Tidak rugi kami datang jauh dari Jogja menonton pertunjukan tari Kecak ini.Benar benar tarian unik dan atraktif.Meski awalnya kami masih belum paham alur cerita tariannya namun kami sangat menikmati setiap gerakan dan hiburan yang disajikan. Apalagi ini tarian tradisional yang dibuat berdasarkan tradisi Sanghyang serta cerita Ramayana.

Karena itu tak heran sebelum dan sesudah tarian,seseorang dengan membawa air suci datang ke arena untuk memberkati para penari.Begitu juga ketika adegan Hanoman akan dibakar hidup hidup,air suci itu menjadi kekuatan agar ia selamat meski dibakar.

Tempat wisata Pura Luhur Uluwatu dengan Tari Kecaknya ini wajib anda kunjungi.Rekomended, unik dan seru banget.Dimana lagi nonton tari tradisional sambil menikmati pemandangan sunset yang menawan.Apalagi momen libur akhir tahun serta libur tahun baru sudah di depan mata,gimana sudah pada pesan tiket pesawat,tiket kereta serta booking hotel sekalian?Tunggu apa lagi,ambil handphonemu install Aplikasi Pegipegi DISINI (untuk Android ) dan DISINI (untuk AppStore).Di Pegipegi,berbagai promo dan diskonnya sayang banget kalau dilewatkan begitu saja.Sudah murah,tidak banyak syaratnya dan  gampang bayarnya.

Selain itu biar selalu update dengan berbagai macam tips travelling kekinian,anda bisa menelusuri infonya di Travel Tips di website Pegipegi.Jangan lupa juga,untuk inspirasi destinasi wisata Indonesia lainnya yang kece dan keren,bisa ditengok di akun sosmednya Pegipegi di Instagram,Facebook dan Twitter.

Jelajahi Indonesiamu Lebih Mudah dengan Pegipegi! #pegipegi yuk!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun