Biaya Pendidikan yang selalu naik dari tahun ke tahun
Sudah biayanya mahal,namun dari tahun ke tahunnya selalu mengalami kenaikan.Dengan asumsi kenaikan sebesar 10 % pertahunnya,9 tahun mendatang ketika anak saya yang pertama masuk universitas bukan tidak mungkin biaya kuliah S1 selama 5 tahun bisa mencapai sekitar Rp 400-500 juta. Duit dari mana sebesar itu kalau tidak mulai berinvestasi sejak sekarang.
Jadwal pendidikan anak sudah pasti
Kalau sekarang anak saya sudah kelas 4 SD,kapan dia masuk SMP terus SMA dan berlanjut ke universitas sudah ketahuan tahun berapa.Ketika sudah waktunya tiba tetapi saya belum ada dana yang cukup untuk membayar uang pangkalnya,masak saya harus memundurkan jadwal pendidikan anak saya tersebut ke tahun berikutnya gara gara tidak ada dana.Bisa bisa semangat belajar anak langsung drop.
Ekonomi tidak selalu baik setiap tahunnya.
Krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada tahun 1997-1998 dan berulang di tahun 2007 menjadi bukti bahwa keadaan ekonomi bisa menurun. Perusahaan tempat saya bekerja bisa menghentikan kegiatan produksinya karena biaya material dan ongkos produksinya yang naik tajam.Bila itu terjadi,bukan tidak mungkin penghasilan saya menjadi berkurang atau malah berhenti sehingga bisa saja dana pendidikan untuk kedua anak saya tidak akan siap ketika dibutuhkan kelak,serta tabungan hari tua pun bisa terganggu.
Kondisi fisik tidak selamanya selalu sehat.
Tidak ada yang menjamin bahwa kondisi fisik saya akan selalu fit untuk bisa terus menerus bekerja dan mendapatkan penghasilan.Makanya semua itu harus saya persiapkan sejak sekarang mumpung saya masih cukup muda,tenaga masih kuat dan memiliki penghasilan yang cukup.
Selama ini saya serta sebagian besar rekan rekan di tempat kerja masih mengandalkan metode konvesional yakni menabung di bank sebagai sarana untuk mempersiapkan dana di hari tua.Masih familiar dengan tabungan rencana serta deposito untuk mengembangbiakkan dana simpanannya.Namun berkaca pada pengalaman Pak Yanto tersebut diatas yang ternyata hasil tabungannya selama bertahun tahun tidak mencukupi untuk biaya masuk sekolah anaknya,saya pun mulai introspeksi serta melakukan evaluasi terhadap perencanaan keuangan keluarga.Dengan harapan kedepannya saya tidak ingin mengalami kejadian seperti yang dialami Pak Yanto tersebut.
Atas saran dari seorang teman yang telah lama mengenal dunia perencanaan keuangan,kami di sarankan untuk memilih investasi asuransi sebagai pilihan terbaik untuk mempersiapkan dana pendidikan dan tabungan hari tua bagi keluarga tercintai ini.
Setelah kami mempelajari investasi asuransi,ternyata kami baru memahami bahwa investasi asuransi ini tidak hanya sebagai pelindung jiwa saya dan keluarga saja.Namun juga bisa berfungsi sebagai tabungan yang menjadi solusi untuk mencukupi berbagai kebutuhan di masa depan seperti sebagai persiapan dana pendidikan bagi putra-putri kita,persiapan dana di hari tua,atau sebagai akumulasi pertumbuhan dana dan sekaligus melindungi kekayaan kita.Berbekal dari pemahaman tersebut membuat saya dan istri semakin mantap untuk memilih dan melakukan investasi asuransi serta memasukkannya dalam urutan teratas di perencanaan keuangan keluarga.