Berkaca dari pengalaman tersebut,saya pun menyarankan kepada ibu bila mempunyai uang agar menyimpan dananya di BPR saja yang bebas administrasi bulanannya.Awalnya ibu saya masih takut untuk berhubungan dengan bank,trauma dengan peristiwa tersebut diatas.Dianggapnya koperasi dengan BPR itu sejenis padahal berbeda jauh pengelolaannya.Saya pun menyakinkannya bahwa menabung di bank BPR tersebut lebih aman,tenang dan pasti.Diambillah jalan tengahnya,agar tidak merepotkan ibu maka saya pun membukakan tabungan di sebuah BPR yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah.Pemilihan BPR ini pun tidak sembarang saya lakukan,syarat utamanya BPR tersebut sudah menjadi peserta LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).Dengan menjadi peserta LPS,apabila dimasa yang akan datang BPR tersebut kolaps dan kemudian bubar,simpanan ibu saya tersebut masih bisa diambil.Memang bunga yang ditawarkan BPR tersebut lebih kecil daripada bunga yang diberikan oleh koperasi atau semacamnya.Namun memiliki keunggulan difaktor keamanan dana simpanannya yang terjamin daripada menyimpan dananya di lembaga keuangan yang belum menjadi peserta LPS dapat bunga tinggi namun dengan resiko kehilangan simpanan kita.
Merencanakan Keuangan Masa Depan Bersama LPSÂ
Peristiwa hilangnya dana simpanan yang menimpa ibu saya tersebut diatas tentu menjadi perhatian serius dan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan keluarga.Mau bagaimana lagi,nasi sudah menjadi bubur.Penyesalan memang datangnya selalu terlambat. Sementara itu ditengah masyarakat pedesaan sendiri masih banyak terjadi praktek praktek transaksi keuangan yang berkedok simpanan bank dengan iming iming bunga tinggi.Korban pun sudah berjatuhan dimana mana sebagaimana di beritakan oleh berbagai media elektronik dan suratkabar.Iming iming bunga tinggi memang menjadi daya tarik yang ampuh untuk mengelabui masyarakat kecil.
Untuk itu,agar masa depan saya dan keluarga lebih terjamin serta dana simpanannya aman dari hilangnya dana karena di bawa kabur pengelolanya,saya menggunakan istilah 'jangan menaruh telur dalam satu keranjang'.Saat ini saya memiliki 3 produk tabungan di 3 bank yang berbeda. Masing masing produk tabungan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda beda. Tabungan pertama di Bank BNI yang merupakan tempat payroll gaji saya di transfer dari perusahaan. Tabungan ini hanya khusus untuk payroll gaji saja.Sedangkan tabungan yang kedua di bank syariah CIMB Niaga yang saya khususkan untuk tabungan yang tidak bisa diintervensi setiap saat.Jadi setiap bulan saya secara rutin menyetor secara tetap nominal tertentu ketabungan syariahini.Mengapa ke tabungan syariah? Ya,karena bebas admin serta fasilitasnya tidak kalah dengan yang konvensional.
Tabungan saya yang ketiga yaitu tabungan Tunas yang ada di Bank BPD DIY.Diproduk tabungan ini saya khususkan untuk tabungan anak saya yang pertama.Disini saya juga tidak akan mengutak atik nilai tabungannya hingga anak saya dewasa.Setiap bulannya secara teratur dan tetap saya selalu menyetor ke rekening Tunas ini.Ibarat pepatah sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit.
Tidak perlu ditanyakan lagi kredibilitas ketiga bank tersebut diatas yang menjadi tempat kepercayaan saya menyimpan dana hasil jerih payah memeras keringat selama ini.Lebih aman,tenang dan pasti. Pastinya lagi ketiga bank tersebut sudah menjadi peserta Penjaminan LPS.Bagaimana mengetahui bank tersebut sudah menjadi peserta LPS? Gampang saja,di bagian depan dari bank tersebut sudah ditempeli sticker berwana dasar kuning yang bertulisan Bank Peserta Penjaminan LPS.