Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lebih Praktis, Aman dan Hemat dengan Listrik Pintar

20 April 2016   15:30 Diperbarui: 20 April 2016   15:56 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="kWH meter Listrik Pintar yang ada dirumah (dok.pri)"]

Sejak rumah saya selesai dibangun pada bulan September 2009,7 tahun yang lalu serta sudah dalam kondisi siap huni,saya segera mengajukan penyambungan aliran listrik ke PLN.Sebelumnya untuk penerangan rumah,saya masih mengandalkan aliran listrik dari rumah saudara yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh serta belum ditempati juga.Melalui perantara seorang teman yang kebetulan berprofesi sebagai BTL (Biro Tenaga Listrik) rekanan resmi PLN,saya mendaftarkan penyambungan baru dengan daya 900 VA dengan fasilitas 3 titik lampu serta 1 stop kontak.

Tidak perlu menunggu lama,1 minggu kemudian pengerjaan instalasi jaringan listrik di rumah saya sudah dimulai dan selesai dikerjakan dalam 1 hari saja.Dan tepat 3 minggu kemudian,kWH meter sudah terpasang.Itu artinya saya sudah bisa menikmati aliran listrik PLN secara legal.Karena status rumah belum saya tempati, biaya tagihan listrik yang harus saya bayar masih sangat sedikit, berkisar di angka 20 ribuan saja per bulannya.Yah,karena hanya 3 lampu berkekuatan 15W saja yang otomatis aktif menyala dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi sekedar untuk menerangi sekeliling rumah.

Setelah rumah resmi saya tempati,berbagai barang barang elektronik seperti TV,kulkas,pompa air, penanak nasi,oven listrik,setrika listrik dan mesin cuci mulai mengisi perabotan rumah.Lampu penerangan yang awalnya hanya berjumlah 4 buah langsung meningkat menjadi 12 buah. Akibatnya tagihan listrik pun ikut melonjak.Awalnya naik di angka 50 ribuan namun di bulan berikutnya melonjak di atas 80 ribuan bahkan pernah mencapai di atas 100 ribuan per bulannya.
Dengan profesi saya yang hanya karyawan swasta dengan penghasilan sekelas UMR,tagihan listrik yang melonjak naik tersebut tentu sedikit mengganggu keuangan saya.Agar tagihan listriknya tidak melonjak naik,saya berusaha untuk melakukan penghematan dalam penggunaan peralatan listriknya.Mulai dari penggantian lampu bohlam tipe pijar dengan lampu hemat energi serta mengurangi pemakaian peralatan yang membutuhkan energi listrik.Sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama,dengan model pembayaran tagihan listrik paska bayar memang butuh konsistensi lebih untuk penghematannya.

Selain itu,masih ditambah dengan kesulitan saya lainnya yaitu belum banyaknya toko/merchant disekitar tempat tinggal saya yang bisa menerima pembayaran tagihan listrik.Maklum saja, berdomisili di wilayah pedesaan dengan fasilitas pelayanan publik yang terbatas dan lumayan jauh jaraknya dari rumah membuat saya tidak banyak pilihan dalam melakukan transaksi keuangan. Praktis saya hanya mengandalkan kantor pos dan KUD yang jam operasionalnya terbatas untuk pembayaran tagihan listrik tersebut.Untuk menggunakan fasilitas pembayaran tagihan listrik melalui ATM Bank saya pernah mencobanya dan selalu gagal melakukannya.Entah apa sebabnya.

Terkait dengan pembayaran tagihan rekening listrik ini,saya mempunyai pengalaman menarik. Karena sistemnya pakai dulu bayar belakangan,mendekati tanggal 20 disetiap bulannya saya selalu deg degan.Pasalnya saya harus membayar tagihan listrik bulan sebelumnya sementara nominal tagihannya baru saya ketahui ketika akan membayar.Repot juga bila ternyata uang yang saya bawa ternyata kurang dan harus kembali ke rumah.Selain itu saya juga pernah terlambat membayar tagihan listrik karena lupa sehingga saya mendapat “surat cinta” dari PLN.

Isi suratnya bukan kata kata mesra namun saya harus segera membayar tagihan rekening listriknya di kantor cabang PLN di Kalasan atau aliran listrik di rumah saya akan diputus.Masih ditambah dengan plus dendanya.Bila selama 3 bulan kedepan saya masih belum membayar tagihannya,maka peralatan PLN yang ada di rumah saya mulai dari kWH meter beserta kabelnya akan dibongkar.Sedangkan bila saya akan mengajukan penyambungan baru,saya tetap diharuskan untuk melunasi tagihan listrik sebelumnya.

Kelemahan dari kWH meter sistem paska bayar ini tidak hanya terkena denda bila kita terlambat membayar tagihan listriknya serta ketidakakuratnya pembacaan meter oleh petugas namun ternyata juga rentan dibobol alias dicuri.Beberapa kali saya mendapatkan tawaran dari “oknum” yang mengaku bisa membuat daya listrik rumah saya naik namun tagihan listriknya tidak ikutan naik.Saya tinggal pilih mau 1300 VA,2200 VA bahkan 6600 VA.

Dengan membayar sejumlah uang tertentu kepada si oknum tersebut maka daya listrik rumah saya akan berubah.Modusnya yaitu dengan mengganti “jeroan” dari MCB (Mini Circuit Breaker) yang terpasang di APP (Alat Pengukur dan Pembatas) milik PLN yang terpasang di tembok depan rumah dari daya awal 900 VA (4A) ke daya pilihan saya.Bila dilihat sekilas memang tidak ada yang berubah dari penampilan MCB tersebut karena “casingnya” tetap yang aslinya.Sedangkan perihal segel yang terpasang di APP milik PLN tersebut,bagi oknum tersebut gampang untuk mengakalinya.

[caption caption="“Ngakali” MCB paska bayar yang menjadi modus pencurian listrik (dok.pri)"]

 

Karena penawaran tersebut tidak melalui jalur resmi akhirnya dengan halus saya tolak,selain karena menyalahi aturan juga beresiko terjadinya konsleting listrik yang mengakibatkan kebakaran.Bukan seperti ini cara berhemat listrik yang saya cari.Apalagi belum lama ini saya mendengar bila ada salah satu tetangga yang ketahuan mencuri listrik dan terkena denda hingga puluhan juta rupiah.Maunya ngirit malah jadi boros. Modus tersebut diatas hanya salah satu model pencurian listrik yang kerap terjadi di masyarakat.

Selama ini saya kerap menemukan pencurian listrik yang masih marak terjadi di berbagai desa terutama digunakan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU).Dalam pandangan masyarakat sendiri, keberadaan PJU illegal tersebut sepertinya sudah dianggap hal biasa karena tidak ada sanksi hukumannya.Dengan masih maraknya pencurian listrik tersebut,menjadi salah satu sebab masih adanya pemadaman bergilir di berbagai tempat serta tidak stabilnya voltase (tegangan) di waktu beban puncak (17.00-22.00).Bila hal ini dibiarkan terus menerus tentu saja akan menggerogoti kemampuan PLN untuk berkembang lebih baik kedepannya.

[caption caption="Pencurian listrik lewat PJU Illegal yang masih marak di desa desa"]

 

Listrik Prabayar,Bebas Kendali

Dengan berbagai permasalahan yang membelit dunia perlistrikkan di Indonesia selama ini mulai dari kurangnya pasokan daya dari pembangkit yang ada,maraknya pencurian listrik, ketidakakuratannya pembacaan meter oleh petugas serta tuntutan konsumen listrik yang menginginkan adanya peningkatan pelayanan oleh PLN ,maka pada tahun 2008 PLN meluncurkan pelayanan listrik prabayar di Bandung.Dan di awal tahun 2013 kemarin,program listrik prabayar tersebut sudah sampai di Yogyakarta.

Melalui brosur promosi yang ditebar,listrik prabayar ini PLN mengklaim lebih hemat,aman dan praktis dibandingkan listrik paskabayar.Awalnya saya belum tertarik untuk melakukan migrasi dari paskabayar ke prabayar apalagi sempat tersiar kabar sebelumnya bila untuk mendapatkan token listrik prabayar tersebut terdapat kendala.Namun seiring berjalan waktu serta seringnya saya mendengar testimoni dari para tetangga yang sudah merasakan kemudahan,kebebasan serta kenyamanan akhirnya di penghujung tahun 2013 kemarin saya mengajukan migrasi.

Persyaratannya ternyata cukup mudah,hanya membawa foto copy identitas diri serta menyebutkan ID Pelanggan saja di loket pelayanan PLN.Karena ketersediaan stok kWH meter prabayar yang terbatas,saya harus menunggu beberapa minggu.Tiba giliran saya,petugas PLN segera mengganti kWH meter lama saya dengan kWH meter prabayar (MPB) setelah sebelumnya saya melunasi tagihan listrik bulan sebelumnya.Hari itu juga listrik langsung “on” dengan menggunakan bonus pulsa yang telah terisi di MPB.Setelah selesai memasang MPB tersebut,petugas PLN menerangkan secara singkat cara pengisian pulsa serta memberikan buku pedoman yang berisi petunjuk pengoperasionalan MPB beserta kartu kendali yang fungsinya untuk nomor identitas dalam pembelian pulsa isi ulangnya.

[caption caption="Kartu Kendali dengan model seperti kartu ATM (dok.pri)"]

 

Melalui buku petunjuk tersebut,saya dapat mengetahui melalui layar yang ada di MPB sejumlah informasi penting yang langsung bisa dibaca terkait dengan penggunaan listriknya,seperti :

  • Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (di input)
  • Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai
  • Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time)
  • Jumlah energi listrik yang tersisa.

Selain itu saya bisa men-set alarm penanda batas minimal kWH sebagai peringatan untuk saya jika energi listrik yang saya punyai sudah hampir habis.Dengan begitu,maka MPB akan memberikan sinyal awal agar saya segera melakukan pengisian ulang.Jadi saya setiap saat,kapan saja saya dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di rumah.Benar apa yang dipromosikan dan disosialisasikan oleh PLN diberbagai kesempatan bahwa dengan menggunakan listrik prabayar, kendali penggunaan listrik di tangan pelanggan.

Tidak hanya itu saja kemudahan yang dapat saya rasakan,saya pun merasakan kebebasan dan kenyamanan setelah selama 3 tahun lebih menggunakan listrik prabayar ini.

Listrik Prabayar Lebih Praktis

Bila dimasa lalu saya kesulitan dalam mencari toko atau outlet yang menyediakan fasilitas pembayaran tagihan listrik,saat ini dengan menggunakan prabayar saya tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pulsa listriknya.Hampir disemua tempat,di desa pelosok sekalipun sudah tersebar outlet pedagang pulsa HP yang sekaligus menyediakan pulsa listrik.Bahkan sekarang melakukan pembelian pulsa listrik lewat ATM sudah lancar transaksinya.Berbagai toko online pun juga sudah menyediakan token pulsa listrik tersebut dengan beragam harga yang menarik.Saya tinggal memilih mau dimana dan kapan untuk membeli token listriknya.

Nominal token listrik saat ini pun sudah seperti pulsa HP.Bedanya bila pulsa HP diwujudkan dalam nominal uang,dalam token listrik diubah dalam satuan kWH.Saat ini tersedia token listrik seharga 20rb,50rb,100rb,200rb,500rb,1jt,2jt dan 5 jt dengan masa aktif bebas kadaluarsa.Kita sebagai pelanggan tinggal memilih beragam nominal token pulsa listrik tersebut sesuai dengan kemampuan kita.Bagi kalangan masyarakat bawah seperti saya ini,tersedianya beragam pilihan nominal token listrik sangat membantu dikala sedang kekurangan dana di tanggal tua.

Praktisnya lagi agar kita tidak terlambat dalam melakukan isi ulang token pulsa listriknya,didalam MPB telah disematkan fitur alarm yang akan mengeluarkan suara/bunyi yang lumayan berisik ketika energi listrik yang kita punyai mendekati habis.Fitur ini bisa kita setting sesuai kebutuhan, baik intensitas bunyi/suaranya maupun batasan limit angka kWH-nya. Dengan adanya fitur ini kekhawatiran aliran listrik di rumah akan otomatis padam karena kehabisan energi listrik dapat kita hindari.

Saat ini,untuk proses migrasi dari pelanggan paska bayar ke prabayar prosesnya dipermudah bahkan tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.Pelanggan PLN paskabayar bisa melakukan pengajuan migrasi melalui layanan call center PLN 123,melalui website resmi PLN maupun datang langsung ke kantor cabang PLN terdekat.

Listrik Prabayar Lebih Aman

[caption caption="Sambungan kabel diletakkan dalam box yang terlindungi (dok. pri)"]

 

Berbeda dengan kWH meter model paska bayar yang masih menggunakan teknologi analog,kWH meter prabayar ini sudah menggunakan teknologi digital.Dengan dibekali fitur infra merah sebagai detector,setiap aktivitas pelanggan yang berpotensi menyebabkan gangguan listrik akan langsung terdeteksi.Aktivitas pencurian listrik dengan modus mengganti “jeroan” dari MCB praktis sudah tidak bisa dilakukan lagi,bila nekad maka MPB akan langsung mengunci.Kita tidak dapat melakukan pengisian token pulsa isi ulangnya sehingga mau tidak mau kita akan menghubungi teknisi PLN untuk memperbaikinya.Saya yang mencoba usil pun pernah mengalami hal tersebut.Apa boleh buat,saya harus hubungi call center PLN untuk membenahi MPB tersebut daripada listrik padam berhari hari.

Selain mencegah dari aksi pencurian listrik,dari layar MPB tersebut kita juga bisa mendeteksi koneksi aliran listrik dari PLN.Ketika lampu layar MPB padam,artinya sedang ada pemadaman aliran listrik dari PLN.Apabila lampu maupun peralatan listrik didalam rumah dalam kondisi padam semua sedangkan lampu layar pada MPB menyala berarti ada masalah dalam instalasi jaringan kelistrikan di rumah kita.Berbagai macam gangguan yang terjadi di rumah kita tersebut akan ditampilkan dalam layar MPB yang ditandai dengan simbol simbol tertentu sesuai dengan penyebab masalahnya.

Listrik Prabayar Lebih Hemat

Ketika masih menggunakan listrik paska bayar,saya setiap bulannya dikenai biaya berlangganan sebesar 18rb.Tentu besarnya biaya langganan ini tergantung dari daya listrik yang kita pakai.Biaya langganan ini sifatnya tetap dalam komponen tagihan rekening listrik.Tidak peduli dengan besar kecilnya pemakaian listrik kita perbulannya,biaya langganan ini tetap akan ditagih oleh PLN.
Berbeda dengan sistem prabayar,saya sudah tidak dikenai lagi biaya langganan ini.Berapapun nominal token pulsa listrik yang akan saya beli setelah sebelumnya dikurangi biaya PPJ 5% (berbeda beda tiap daerah) serta biaya administrasi antara 1500-3000 (tergantung outlet penyedianya), semuanya akan dikonversi menjadi energi listrik dalam satuan kWH.

[caption caption="Pembelian token listrik via outlet pulsa (dok.pri)"]

 

Tidak hanya itu saja,kejadian kesalahan pencatatan angka meter oleh petugas PLN yang berakibat membengkaknya tagihan listrik sudah tidak terjadi lagi.Sekarang saya tidak perlu khawatir dan deg degan ketika memasuki tanggal 18-20 setiap bulannya.Dengan menggunakan listrik prabayar saya sudah bebas antri dari pembayaran tagihan bulanan serta tidak khawatir akan kena denda yang berujung pada pemutusan aliran listrik serta pembongkaran peralatan listrik milik PLN.

Untuk menghemat pemakaian listriknya,karena menganut model bayar dimuka maka saya melakukan beberapa perubahan terutama mengganti lampu lampu disekililing rumah yang aktif menyala dimalam hari dengan lampu tipe LED.Dengan daya listrik yang lebih kecil namun tingkat terangnya tidak kalah dengan lampu neon yang berdaya listrik diatasnya.Selain itu saya menghindari pemakaian peralatan listrik seperti setrika,TV,mesin cuci dalam waktu bersamaan dan diwaktu beban puncak.Langkah perubahan kecil tersebut ternyata membawa dampak signifikan, token listrik senilai 50rb bisa saya gunakan selama 25 hari.Lebih irit dibandingkan dengan paska bayar yang tagihan setiap bulannya rata rata 70rb.

Itulah beberapa manfaat kemudahan,kebebasan serta kenyamanan selama 3 tahun lebih saya menggunakan listrik pra bayar ini.Memang secara garis besar saya tidak ada kendala bahkan enjoy dengan pelayanan yang telah diberikan oleh petugas PLN.Setiap ada keluhan dan gangguan, mereka dengan sigap mendatangi lokasi,tidak ada lagi pemberian tips dan semacamnya.Betul betul sesuai dengan tagline yang tercetak di pakaian kerjanya,NO SUAP.

Upaya keras PLN dalam menggalakkan program Listrik Pintar ini masih banyak membutuhkan dukungan dari segenap warga masyarakat untuk terus tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik.Nah,saya ingin menyumbangkan beberapa saran yang semoga kedepannya bisa semakin menyempurnakan keberadaan si Listrik Pintar ini diantaranya :

  1. Makin Pintar MPB terkoneksi dengan Aplikasi Listrik Pintar.Saat ini untuk pengisian ulang pulsa listrik,saya harus menginput 20 digit nomor token yang saya dapatkan dari outlet PPOB atau ATM Bank ke MPB secara manual.Proses ini tentu sedikit merepotkan karena saya butuh alat bantu untuk menjangkau keypad MPB yang lokasinya menempel di tembok dengan ketinggian sekitar 2 meter dari lantai.
    Bila saat ini MPB yang tersedia satu arah,kedepannya perlu disediakan MPB yang mendukung komunikasi dua arah dengan memanfaatkan komunikasi jaringan internet.Dengan menggunakan aplikasi yang bisa berjalan di platform sistem Android maupun iOS, pelanggan Listrik Pintar PLN akan semakin dimanjakan.
  2. Jadi bunyi alarm notifikasi sisa kuota energi listrik minimal bisa diganti dengan sms atau notifikasi alert ke aplikasi PLN di handphone pelanggan.Sedangkan untuk pengisian pulsa isi ulangnya tidak perlu lagi secara input manual namun bisa secara otomatis begitu kode token di input di aplikasi.Selain itu dalam aplikasi tersebut,pelanggan juga bisa mendapatkan informasi real time kondisi MPB terutama bila ada gangguan.Tentu saja perlu dipersiapkan server PLN yang tangguh dan harus “on” selama 24 jam,tidak seperti sekarang ini yang “off” pada jam 00.00 hingga 02.00 dinihari.
  3. MPB ini juga bisa diaplikasikan untuk mengurangi pencurian listrik melalui PJU illegal.Untuk itu ada baiknya PLN mengadakan sosialisasi tentang resiko dari PJU illegal tersebut ke masyarakat.Agar masyarakat tertarik menggunakannya,PLN bisa memberikan program subsidi khusus untuk PJU dengan menggunakan Listrik Pintar.Harapannya masyarakat akan bergotong royong dengan cara membayar iuran yang dapat digunakan untuk membeli token listrik PJU tersebut.Bila program ini berhasil,pencurian listrik lewat PJU akan berkurang sehingga akan membantu mengurangi kerugian PLN akibat pencurian listrik.
  4. Sosialisasi Listrik Pintar lebih di gencarkan lagi.Nah,sayangnya saat ini PLN hampir tidak pernah mengadakan sosialisasi ke tengah masyarakat mengenai kehebatan dari Listrik Pintar ini.Masyarakat hanya mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya melalui jalur jalur yang tidak resmi.Brosur,pamflet maupun spanduk promosi Listrik Pintar tidak banyak ditemui di penjual pulsa,outlet PPOB maupun di ATM Bank.PLN sepertinya perlu mencontoh promosi dari operator seluler yang gencar menawarkan produknya.
  5. Tidak hanya membuka komunikasi dengan pelanggannya melalui berbagai media sosial seperti Facebook,Twitter,Email,Call Center 123 serta Contact Us di situs resminya,ada baiknya PLN juga melirik aplikasi chatting yang bersifat personal seperti LINE,BBM, WhatsApp.Pelanggan Listrik Pintar bila menemui gangguan tinggal melaporkannya melalui aplikasi chatting tersebut.Tidak perlu lagi komplain dengan menulis di surat pembaca di media.Berbagai akun media sosial personal tersebut ditampilkan dalam situs resmi PLN sehingga dapat dipercaya kebenaran informasi yang disampaikannya. Sekarang ini siapa sih yang tidak mempunyai akun chatting tersebut.

Sekarang saya sudah menggunakan Listrik Pintar.Bagaimana dengan anda?Apakah masih ragu dan khawatir dengan Listrik Pintar ini?Pilihan dan kendali di tangan anda.(dwis)

 

Keterangan
*MPB = Meter Pra Bayar

 *Foto Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun