1) Penggunaan Sabuk pengaman
Menggunakan sabuk pengaman setiap berkendara adalah kewajiban dan kebiasaan sehat. Fitur standar mobil ini mirip petugas keamanan "Ring Satu", sebab posisinya berada paling dekat dengan penumpang.
2) Gangguan mengemudi
Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi komunikasi dan sosial media adalah hampir semua aktivitas bisa dilakukan di mana dan kapan saja.Namun bila dilakukan saat berada di balik kemudi,dipastikan bakal mengurangi respon terhadap kondisi perjalanan. Tentunya bisa menimbulkan potensi kecelakaan.Jadi jangan sekali kali menggunakan handphone untuk menerima,memanggil atau sekedar mengetik pesan singkat ketika sedang mengemudi.
3) Mentaati peraturan lalulintas
Aksi "nakal" pengendara paling kerap ditemui di jalan tol.Hampir sebagian besar pengendara di jalur bebas hambatan ini mengabaikan ketentuan kecepatan maksimal yang diperbolehkan,untuk tol dalam kota 80 km/jam sedangkan tol luar kota 100 km/jam.
4) Tidak berada di area Blind spot
5) Jangan memposisikan mobil kita di area tak terlihat (blind spot) mobil didepan, artinya mobil kita berada di lokasi yang tidak bisa dilihat lewat spion mobil depan.Saat ingin mendahului,jangan terlalu lama berada di belakang mobil depan,selalu berikan kode berupa sinyal lampu jauh atau klakson sebelum melakukan.
6) Bersikaplah positif di jalan raya
Artinya pengemudi harus menjaga emosi, tidak terpancing untuk ikut ugal-ugalan bila ada mobil lain yang agresif. Anggap saja pengemudi tersebut memang sedang terburu-buru karena ada urusan mendadak misalnya sedang mengantar ibu yang ingin melahirkan.
7) Stop tailgaiting (mengekor)
Satu hal yang bisa membuat pengendara lain kesal yaitu saat kita secara terus-terusan menempel dari belakang.Hal ini sangat berbahaya karena kita tidak selalu tahu apa yang akan dilakukan mobil di depan.Resiko terjadinya tabrakan lebih besar apalagi bila hanya mengandalkan reaksi kita yang ada dibelakang.
Selain perubahan perilaku bagi pengemudi yang melintas di jalan tol,keberadaan Tol Cipali ini juga menjadi tantangan bagi industri otomotif nasional dalam memproduksi kendaraan yang lebih nyaman dan lebih aman bagi penumpangnya.Selama ini para produsen otomotif nasional berlomba lomba memproduksi kendaraan yang hemat bahan bakar dengan daya tampung penumpang lebih banyak serta dibanderol dengan harga yang bersahabat.Faktor keselamatan penumpangnya sepertinya belum disentuh secara maksimal.Berbagai faktor kesalahan pengemudi yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan seharusnya bisa dieliminir dengan bantuan fitur teknologi keselamatan berkendara.Terkait hal ini saya jadi teringat dengan sebuah tayangan film edukasi Laptop Si Unyil di sebuah stasiun TV swasta yang mengupas tentang fitur teknologi keselamatan kendaraan roda empat produksi negara Jerman.Fitur teknologi tersebut adalah
1) Teknologi Land Assist,yaitu teknologi yang dapat membantu pengemudi untuk tetap berada pada jalur berkendara sehingga terhindar dari resiko kecelakaan.Sensor tersebut terpasang pada kamera yang terletak pada spion atas untuk memonitor marka jalan.Jika pengemudi menyimpang dari jalur bisa diarahkan kembali.Sensor tersebut juga dapat dimatikan jika ingin mendahului kendaraan lain.
2) Teknologi Cruise Control,teknologi yang memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara dengan teknologi pengontrol jarak aman berkendara secara otomatis.Sistem sensornya diletakkan di depan mobil dan tanpa kendali manusia.Sensor akan mengukur jarak mobil di depan seketika dan mempertahankan jarak aman.Saat tidak ada mobil didepan,mobil secara otomatis akan menyesuaikan kecepatan dan mempertahankan kestabilannya.
3) Teknologi Fatique Detection Function akan bekerja saat pengemudi menjalankan mobil. Sistem mampu mendeteksi pengemudi saat kelelahan berkendara dengan peringatan berupa gambar pada panel instrumen berupa sebuah cangkir dan suara.Selama perjalanan sistem akan memantau dan mengevaluasi sudut pengemudi dan penggunaan pedal gas.Jika terdeteksi ada penyimpangan maka sistem akan mengeluarkan peringatan.Sistem juga akan memberikan peringatan kepada pengemudi yang mulai kehilangan konsentrasi akibat terlalu lama berkendara atau kelelahan.
Dengan gabungan antara perubahan perilaku berkendara serta adanya fasilitas fitur teknologi keselamatan yang ditanamkan di setiap kendaraan bisa mengurangi angka kecelakaan terutama di jalan tol yang diakibatkan karena human error tersebut.Sudah saatnya industri otomotif nasional menempatkan fitur teknologi keselamatan penumpangnya sebagai prioritas utama dalam pengembangan produknya serta memasarkan hasil produksinya.
Nah,keberadaan tol Cipali ini terbukti telah menjadi primadona jalur mudik dan balik tahun 2015 yang bisa memangkas waktu perjalanan,memperpendek jarak tempuh dan menghemat biaya bahan bakar bagi pengendara.Tol Cipali juga telah sukses memecah dan mengurai kemacetan yang biasanya terjadi di jalur Pantura Jawa Barat.Saatnya kita sebagai pengendara untuk selalu berhati hati serta mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara di jalan tol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H