Rasanya kok tidak lengkap berkunjung ke kawasan pabrik PT Deltomed serta berwisata ke Solo dan sekitarnya tanpa
menyertakan tempat menginap serta serba serbi acara ringan lainnya.
Setelah menyelesaikan acara kunjungan wisata ke PT Deltomed Laboratories di Nambangan,Selogiri,Wonogiri serta
mampir sejenak ke toko obat herbal yang ada di kota Solo,rombongan Kuldon Sariawan Tur menuju ke penginapan
yang sudah disediakan. Artikel tentang kunjungan ke PT deltomed bisa dibaca di DELTOMED,PERUSAHAAN
HERLBAL LOKAL KUALITAS KELAS DUNIA.
Penginapan yang menjadi tujuan dari rombongan Kuldon Sariawan Tur ini adalah Griya Teratai – Luxury Guesthouse
and Spa yang terletak di Jl. Teratai no.59 A Mangkubumen,Solo.Terletak di pusat kota Solo,hanya berjarak 20 menit
dari bandara Adi Sumarno,10 menit dari stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi.Di sebelah barap penginapan
terdapat Mall Paragon Solo hanya beberapa ratus meter jaraknya.Untuk menonton videonya klik DISINI
Di penginapan ini,bangunannya arsitekturnya menganut model semi modern bercampur dengan gaya klasik Jawa.
Berbagai aksesories mebel ukiran Jawa mulai dari kursi santai,kursi makan sampai gebyok pintu kamar yang
digunakan.Terdapat 11 kamar dengan berbagai tipe.Untuk kelas kamar yang ditempati peserta kuldon Sariawan
Tur sudah tersedia 2 tempat tidur dengan 1 almari pakaian dan dilengkapi dengan 1 televisi. Untuk kamar mandinya
pun sudah dilengkapi dengan fasilitas air panas.Di setiap kamar sudah dilengkapi AC,selain itu juga fasilitas akses
internet melalui WIFI gratis.
Ruang depan dan Ruang kamar yang saya tempati Griya Teratai (dok.pri)
Detail videonya Griya Teratai
Rombongan sampai di penginapan pada pukul 18.00 WIB. Setelah memilih pasangan masing-masing,
saya dapat satu kamar dengan Mas Adian Saputra (peserta dari Lampung) jadi klop karena hanya saya dan mas
Adian yang berasal diluar Jabodetabek.
Setelah selesai mandi serta sholat magrib dan Isya, saya dan teman teman melakukan makan malam bersama di restoran
Goela Klapa yang ada di Jl.Menteri Supeno no.3 Manahan,Solo. Restoran yang berarsitektur bangunan Belanda ini selalu
ramai. Restoran ini untuk tempat masak beserta chefnya diletakkan di tengah tengah ruangan,jadi pengunjung dapat
langsung menyaksikan proses memasak pesanan kita.Berbagai macam makanan dan minuman modern dan tradisional
tersedia.
Kiri-kanan ; Halaman depan restoran – suasana makan malam bersama – narsis dengan senapan tempo dulu (dokpri)
Beraneka macam makam malam disediakan,dari kelas ringan hingga kelas berat. Dari soup iga hingga sate udang dan ayam,
gurame goreng hingga minuman biasa sampai minuman tradisional.Komplit menu pesanannya dan hebatnya lagi gak ada
lagi makanan dan minuman yang tersisa. Semua dibabat habis sampai ke akar akarnya....tinggal piring kkosong dan gelas
kosong saja yang terhampar di meja makan.
Lahap bener bang Adian? Bener khan kosong semua,gak ada yang tersisa (dok.pri)
Perut sudah kenyang terisi berbagai makanan dan minuman,jam 21.00 wib saatnya untuk kembali ke penginapan dan beristirahat.
Oh ya..sebelum berangkat ke acara makam malam,teman-teman kompasianer dari Solo menyempatkan diri
menyambangi ke penginapan.Setelah selesai makan malamnya,dilanjutkan ngobrol dengan kompasianer dari Solo yang
masih setia menunggu. Obrolan “ngalor ngidul” mulai dari obrolan pilpres,fenomena pasukan nasi bungkus di media sosial
hingga negara jagoan di event Piala Dunia 2014 di Brazil.Berhugung sudah ngantuk (biasa kalau perut kenyang bawaannya
pasti ngantuk) saya undur diri dari obrolan dengan teman teman kompasianer Solo tersebut di ruang santai penginapan.
Selain sudah ngantuk juga biar bisa nonton siaran langsung pertandingan antara Spanyol dan Belanda yang digelar jam
3 dinihari.
Sayangnya jagoan saya,Spanyol kalah dihajar Belanda 1-5.Dan pulang kampung lebih cepat.
Setelah bangun lebih pagi karena menonton pertandingan bola,menurut rencana hari Sabtu tanggal 14 Juni 2014 tersebut
,rombongan kuldon Sariawan Tur akan mengunjungi salah satu situs peninggalan sejarah di Lereng Gunung Lawu,
Karanganyar.Berangkat dari penginapan jam 07.30 WIB. Ada peristiwa lucu dan menggelikan karena minibus yang
kita tumpangi sudah sampai di daerah Manahan,ternyata ada salah satu peserta yang ketinggalan di penginapan.Pak
Baharuddin Nur ketinggalan di penginapan gara gara mau ambil kunci kamarnya. Akhirnya minibus yang kita tumpangi
putar balik ke penginapan dan menjumpai pak Ben Nur sedang menunggu di jalan depan penginapan.
Maaf ya pak Ben...ketinggalan angkutan.
Rombongan tiba di Candi Cetho jam 9.45 WIB,untuk membaca artikelnya tentang wisata ke Candi Cetho serta berburu
oleh oleh khas Solo silahkan klik EKSOTISME CANDHI CETHO HINGGA BERBURU OLEH OLEH KHAS SOLO.
Lelah dan pastinya puas setelah seharian berjalan-jalan mulai mengunjungi Candi Cetho,minum teh di Ndoro Donker,
makan siang di Rumah Makan Indah di Jalan Karang Pandan dengan menu andalan iga bakar hingga mengobok-obok
sepuasnya PUSAT GROSIR SOLO untuk mencari baju batik idaman dan memborong makanan khas kota Solo,saatnya
kembali ke penginapan di Griya Teratai.Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB waktu saya dan rombongan
meninggalkan Pusat Oleh Oleh ERA JAYA.Sampai di penginapan sudah pukul 18.00 WIB,setelah mandi dengan kilat
serta menunaikan sholat magrib segera rombongan Kuldon Sariawan Tur berpamitan dan menuju ke Stasiun Solo Balapan.
Sampai di stasiun sudah pukul 19.00WIB karena jalanan padat merayap,maklum malam minggu.Sementara jadwal
keberangkatan kereta untuk kompasianer yang ke Jakarta adalah nanti pada pukul 19.35 WIB.masih ada waktu 30 menit
untuk makan malam di stasiun Solo Balapan.Untungnya kereta datang terlambat,jadi acara makan malamnya bisa lebih
santai dan tidak terburu-buru. Sementara untuk jadwal kereta yang akan saya tumpangi akan berangkat jam 20.35 WIB,
dengan menggunakan kereta Pramek.Jadi masih banyak waktu untuk menunggu..
Hanya butuh waktu 1 jam saya sudah sampai di stasiun Maguwo (depan bandara Adisucipto) dan jam 22.30 WIB
alhamdulillah saya sudah berkumpul kembali dengan keluarga.
Menunggu jadwal kereta api yang akan berangkat ke Jakarta. Dari kiri ke kanan : Dwi Suparno,Tubagus Encep,
Adian Saputra,Gapey Sandy,Ngesti Setyo Murni,Vita Sophia Dini (dok.pri)
Setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Ada kenangan yang tidak dapat diceritakan dengan kata kata
terkait dengan pengalaman Kuldon Sariawan Tur ini.Bertemu dengan para kompasianer senior –yang sudah
malang melintang dijagad kompasiana-- merupakan suatu pengalaman tersendiri.Beragam profesi mulai dari
guru,pegawai negeri,penulis lepas,mahasiswa,jurnalis hingga karyawan seperti saya berkumpul,bersendau gurau,
saling membantu dalam kesulitan seolah olah sudah kenal lama. Nikmatnya rasa persahabatan dalam Kuldon
Sariawan Tur ini.
Semoga kompasiana dan obat herbal Indonesia semakin maju dan harus maju. (@dwisnfkaafi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H