Pendidikan agama juga mutlak diberikan di lingkungan rumah,misal dengan mengikutkan sang anak ke tempat belajar agama.Para orang tua juga harus mengajarkan kejujuran,sopan santun,ketaatan terhadapan ajaran agama,sabar dan ikhlas serta berdisiplin terhadap waktu.Dengan pondasi agama yang kuat sejak dini,dimasa remaja dan dewasa akan lebih kuat menahan godaan negatif dari lingkungan sekitarnya.
Kondisi rumah juga bisa membuat sang anak merasa nyaman dan terlindungi. Banyak kasus ditemukan,kekerasan terhadap anak banyak terjadi justru di lingkungan rumah.Seyogyanya kita sebagai orang tua dapat memberikan kasih sayang sebagaimana orang tua kita dulu memberikan kasih sayangnya kepada kita.Dari rumah pula,anak akan belajar tentang lingkungan sosial dan budaya di tempat tinggalnya yang tidak didapatkan dari belajar di sekolah. Ajaran toleransi dan saling menghargai,gotong royong serta kepedulian kepada sesama.Agar tidak terjerumus ke hal hal yang negatif,peran orang tua sebagai teman/sahabat anak dapat hadir di pribadi sang anak.
Rumahku adalah istanaku,home sweet home.Istilah yang cocok mengambarkan kondisi rumah yang dihiasi dengan cinta dan kasih sayang seluruh penghuninya.Rumah akan menjadi tempat tinggal dan berkumpulnya seluruh kegembiraan, kedamaian dan kesopanan serta akan menjadi tempat kejujuran dan segala sifat kebaikan dan kebahagiaan tinggal.Anak akan belajar mengasihi apabila di rumah kedua orangtuanya hidup dalam suasana penuh cinta kasih sayang. Dengan pelajaran cinta kasih yang diterimanya di rumah, anak akan menjadi anak yang lembut dan penurut. Apabila anak dibesarkan dalam suasana rumah yang penuh dengan kebencian dan kedengkian akan melahirkan watak yang gampang tersinggung dan cepat marah, hidupnya akan selalu dipenuhi oleh rasa dendam yang pada akhirnya akan merugikan anak itu sendiri dimasa dewasanya.
Pendidikan seksual dalam keluarga juga wajib dikenalkan secara perlahan lahan kepada anak.Apalagi dewasa ini tontonan ty serta internet yang berbau seksualitas semakin marak.Anak pun terkadang mendapatkan informasi tentang seksualitas dari sumber yang tidak mendidik atau malah cenderung menyesatkan.Disinilah peran orang tua menjadi penting untuk menjelaskan hal-hal yang ingin anak-anak ketahui yang berkaitkan dengan informasi tentang seksualitas dari berbagai sumber baik yang dapat dipercaya maupun yang tidak.Anak pun mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya,dari orang yang mereka kenal sehingga anak akan belajar mengenai nilai-nilai dan cinta yang berkaitan dengan fakta-fakta yang ada.Pengenalan perbedaan organ reproduksi laki-laki dan perempuan mulai diperkenalkan sejak masih anak dengan methode yang sederhana.Bagaimana bentuk organ reproduksi beserta fungsinya.Jadi si anak akan mendapatkan kejelasan informasi tentang organ reproduksi sejak awal. Setelah menginjak usia dewasa,mulai dijelaskan lebih detail lagi sehingga remaja menjadi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dimengerti mengenai organ reproduksinya.Dengan mengetahui lebih dini,si anak akan memiliki tanggungjawab dan keteguhan untuk tidak melakukan hubungan seksual pra nikah setelah menginjak dewasa nantinya.
Itulah beberapa deskripsi dari 8 fungsi keluarga dalam Program GenRe ini. Apabila setiap keluarga Indonesia mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam masing masing fungsi keluarga tersebut, akan menghasilkan generasi pelanjut yang berperilaku sehat, bertanggung jawab, berakhlaq, dan berkualitas serta produktif.Dari keluarga yang smart-lah semua dimulai,niscaya generasi berencana akan terbentuk.
Pelatihan Pendidikan Ketrampilan Hidup
BKKBN menyiapkan pendidikan keterampilan hidup yang tujuannya agar para remaja kedepannya mempunyai kemampuan dan keberanian untuk menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan dan kesulitan hidup sehari hari.
Berbagai peluang usaha tercipta berkat adanya pendidikan ketrampilan hidup tersebut.Masih banyak produk kerajinan daerah yang membutuhkan sentuhan tangan para remaja.Waktu luang remaja juga akan lebih berguna unutk menimba ilmu usaha daripada hanya berdiam diri dirumah,bermain games di handphone atau hanya berbicara "ngalor ngidul" dengan teman-temannya.Dengan mendisplinkan diri memanfaatkan waktu luang dengan tertib,dimasa dewasa karakter tahan banting tersebut sudah terbentuk.