Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Indahnya Cetho, Dieng serta Tari Legong Bali

5 November 2014   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari atas bukit Batu Pandang terlihat 2 telaga yang airnya terlihat berbeda antara telaga satu dengan telaga lainnya.Itulah Telaga Warna yang menjadi iconnya wisata Dieng.

Telaga warna dari Bukit Batu Pandang (dok.pri)

Air dari kedua telaga tersebut yang berwarna warni terjadi karena adanya kandungan belerang yang terkena pantulan sinar matahari. Ya,kawasan Dieng merupakan kawasan dataran tinggi vulkanik yang masih aktif.Bisa dikatakan sebagai gunung berapi raksasa.Tidak heran bila Dieng ini memiliki beberapa kawah yang masih aktif yang tersebar dibeberapa tempat dengan jarak yang berjauhan.Dengan ketinggian diatas 2000 mdpl,suhu di Dieng terasa cukup dingin bagi kebanyakan orang Indonesia.Pada siang hari suhu udara berkisar pada 15-20 C,sedangkan pada malam hari berkisar pada 10 C.Bahkan pada bulan-bulan tertentu pada malam hari suhu udara bisa mendekati 0 C sehingga terjadi fenomena embun es,penduduk Dieng menyebutnya Embun Upas.

Selain Telaga Warna,dari atas bukit Batu Pandang kita bisa melihat para petani yang sedang mengairi lahannya dengan menggunakan pipa-pipa air yang terlihat mengular dari bawah bukit.Berbagai tanaman sayuran ditanam oleh petani Dieng,ada kentang,daun seledri,daun bawang,serta cabai.Khusus untuk cabai ini,bentuk cabai khas Dieng berbeda dengan cabai yang kita kenal.Bentuknya bongsor dengan isi didalamnya berwarna hitam.Rasa pedasnya standar hampir sama dengan cabai rawit. Dari Bukit Batu Pandang ini,pemandangannya sangat memanjakan kedua pasang mata kita. Jadi belum lengkap ke Dieng kalau belum naik ke Bukit Batu Pandang ini....

Gedung Megah Dieng Plateu Theater (Dok.tripadvisor.com)

Puas menikmati pemandangan dari bukit Batu Pandang,saya dan rombongan bergegas menuju ke gedung Dieng Plateu Theater.Bangunan gedung theater yang dibangun menyerupai rumah gadhang ini tentu menarik para pelancong untuk datang.Apalagi posisinya dilereng bukit Sikendil yang juga tidak kalah menawarkan pemadangan alam yang menawan.Sumur sumur geothermal dengan asap putih yang mengepul membumbung tinggi membentuk lukisan awan serta bukit putih di kejauhan yang tak lain kawah Sikidang dan tak ketinggalan Telaga Warna,semua itu dapat dilihat dari sisi belakang Gedung Dieng Palteu Theater.

Terlihat dikejauhan asap putih mengepul dari kawah Sikidang (dok.pri)

Film yang diputar di Dieng Plateu mengisahkan tentang sejarah terjadinya dataran Dieng,budaya masyarakat Dieng serta aktivitas vulkanologi yang terus dipantau oleh lembaga yang berwenang.Selain itu juga dikisahkan tentang peristiwa gas beracun yang terjadi di kawah Sinila yang mengakibatkan banyak korban jiwa karena menghirup gas CO2 yang dikeluarkan oleh Kawah Sinila tersebut.Berbeda dengan letusan kawah gunung berapi lainnya yang berupa lava pijar,letusan di kawah Dieng didominasi gas beracun terutama gas CO2.

Puas menikmati sajian pemutaran filmnya yang berdurasi sekitar 23 menit tersebut,saya dan rombongan segera melanjutkan perjalanan.Tujuan berikutnya menuju ke komplek Candi Dieng yang unik karena bentuknya yang mungil dan arsitekturnya sederhana.Selain itu sekumpulan candi-candi tersebut dinamai berdasarkan tokoh pewayangan seperti dalam kitab Mahabharata.

Candi-candi Dieng merupakan mahakarya dinasti Sanjaya sebagai candi beraliran hindu tertua di Jawa pada abad ke 7 yang masih tampak gagah di dataran tinggi Dieng. Bangunannya yang berukuran kecil rata-rata 4 m persegi terlihat cantik di tengah-tengah gunung Dieng.

Sebenarnya lokasi candi Dieng ini berada di kabupaten Banjarnegara bukan di kabupaten Wonosobo.Entah mengapa orang lebih senang menyebut candi Dieng ini berada di Wonosobo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun