Selama masa pandemi, banyak orang-orang yang harus memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan berjualan ataupun dengan membeli bahan pangan yang dibutuhkan. Di masa sekarang ini, semua orang harus sangat waspada ketika ingin berbelanja kebutuhan, ada orang-orang yang berbelanja melalui aplikasi online dan ada juga yang langsung ke tokonya atau ke pasar.
Seperti di Pasar Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di pasar ini aktivitas jual beli nya sangat ramai, walaupun di masa pandemi banyak orang-orang yang berjualan untuk menafkahi keluarga mereka ada juga untuk mereka sendiri, dan untuk pembeli sendiri mereka membeli untuk memenuhi pasokan pangan mereka dirumah.
Saya melakukan observasi ke pasar tersebut pada Senin (02/11/20) pukul 20.00, dan saya menemukan beberapa fakta yang ada di lokasi tersebut, diantaranya:
- Pasar mulai beraktifitas dari subuh sampai malam hari
Dari yang saya ketahui, di pasar tersebut aktifitas yang terjadi di mulai pada subuh dan di malam harinya juga masih ada aktifitas jual beli. Di pasar ini mereka menjual berbagai macam kebutuhan pokok, ada agen juga yang menjual berbagai kebutuhan pangan (beras, gula, mie, bumbu kemasan, dll), ada juga toko handphone, toko jam, toko baju, selain itu juga ada banyak yang menjual telor, sayur-sayuran, ayam, buah-buahan, ada juga penjual Koran.
- Banyak penjual, orang yang melintas, maupun pembeli yang jarang menggunakan masker
Seperti yang diketahui bahwa penggunaan masker itu sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini, di mana kita harus berhati-hati dalam beraktifitas, mau orang itu sakit atau tidak masker sangat perlu untuk digunakan, untuk menjaga kesehatan diri sendiri maupun orang lain. lain halnya di pasar, ketika saya melakukan observasi, saya menemukan banyaknya penjual yang abai akan menggunakan masker, dari mereka banyak yang tidak menggunakan ketika sedang melakukan transaksi dengan pembeli. Dan orang-orang yang melintas dipasar tersebut juga banyak dari mereka yang tidak menggunakan masker. Untuk pembelinya sendiri ada juga yang tidak menggunakan ketika sedang membeli barang yang dibutuhkan.
- Tidak adanya jaga jarak
Selama masa pandemi ini di haruskan untuk selalu menjaga jarak dimanapun tempatnya. Tetapi ketika saya ke pasar tersebut, tidak adanya jaga jarak pembeli dengan pembeli. Banyak dari mereka yang berdesak-desakan.
- Tidak adanya pengecekan suhu
Di pasar tersebut tidak disediakan nya pengecekan suhu, karna ketika saya kesana, pedagang yang berjualan, mereka berjualan di sepanjang pinggiran kanan dan kiri. Maka dari itu mereka tidak menyediakan alat untuk pengecekan suhu.
- Tidak adanya tempat untuk mencuci tangan
Dari yang saya lihat sekitar lokasi tersebut, tidak terdapatnya tempat untuk mencuci tangan. Seharusnya kan ketika kemanapun tempat mencuci tangan diharuskan ada di tempat tersebut, apalagi tempat tersebut, banyaknya orang-orang yang melakukan transaksi jual beli pastinya tangan mereka akan bersentuhan atau tangan mereka akan menyentuh barang-barang yang ingin mereka beli.
- Banyak kendaraan yang melintas
Di karenakan lokasi jual beli nya di sepanjang pinggir jalan kanan-kiri dan juga tempat tersebut merupakan jalanan besar tempat lalu lalang kendaraan-kendaraan dari mulai umum sampai dengan pribadi. Maka dari itu banyak kendaraan seperti mobil apb, truk, mobil pribadi, motor, sepeda.
- Pembeli yang menaruh motornya disembarang tempat
Ketika sedang membeli barang yang mereka butuhkan, banyak pembeli yang menaruh motornya disembarang jalan. Dikarenakan tidak  adanya tempat parkir dan juga pasar tersebut adanya disekitaran pinggir jalan membuat pembeli menaruh motornya dimana-mana.
- Terjadinya kemacetan
Karna banyaknya pembeli yang menaruh motor mereka di sembarang tempat, menyebabkan terjadinya kemacetan. Dimana banyaknya kendaraan umum seperti apb yang sering melintas di jalan tersebut, dan posisi parkir motor pembeli yang tidak benar menyebabkan seringnya di pasar tersebut terjadi kemacetan.
- Keramaian terjadi dimana-mana
Seperti yang sebelumnya saya katakan, bahwa tidak adanya jaga jarak di lokasi tersebut, karena keramaian di pasar tersebut menyebabkan orang-orang tidak bisa untuk menjaga jarak satu sama lain. selama masa pandemi ini keramaian di pasar tersebut tidak pernah surut, malahan seperti biasanya saja, ramai.
- Kurangnya menjaga kebersihan di tempat berjualan
Penjual-penjual yang berjualan di lokasi tersebut, masih kurangnya kebersihan ketika mereka berjualan. padahal seharunya mereka selalu menjaga kebersihan. Kebersihan itu sangat penting, ketika saya kesana, di setiap penjual banyak disekitar dagangannya yang tidak bersih, masih banyak kotoran yang seharusnya mereka buang saat itu juga.
Dari yang dapat saya simpulkan bahwa dipasar warakas, aktifitas berjualan masih sangat ramai tidak ada halangan walaupun saat ini lagi masa pandemi tidak menyudutkan orang-orang untuk tidak keluar rumah untuk berdagang maupun membeli kebutuhan mereka. Masih kurangnya kesadaran masyarakat yang berjualan di sana untuk mengikuti protokol yang sudah ditetapkan. Untuk kebersihannya sendiri masih bisa dibilang sangat rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H