aku tak berani berada di dekat lelaki, aku ketakutan dan bisa menangis tanpa berhenti jika seseorang (walaupun perempuan) memelukku..
hmm berapa lama yaitu berlangsung? mungkin sekitar 6 bulan? 1 tahun? aku tak ingat.. yang aku tau, aku tak lagi menangis, bisa tersenyum.. bisa mencari pelarian dan pelampiasan ke lelaki lain, hihi (nakalnya aku)..
sayangnya penggantinya jauh lebih buruk darinya.. kasar, dan kurasa juga tak mencintaiku..hanya sekadar status dan memanfaatkan.. aku bahkan tak merasa sedih saat berpisah dengannya saat aku bertemu dengan belahan jiwaku yang sekarang..
belahan jiwaku ini tipe suami yang sangat lurus, family man.. ya namanya perbedaan pasti ada tapi kami bertahan.. aku tetap hidup dan bahagia dengan bentuk yang lain..
dan yang terakhir, pahlawan hidupku, anakku.. lelakiku.. yang membuatku tetap sadar untuk hidup di dunia nyata dan hanya boleh merindukan orang lain di dunia maya..
semua jadi lebih indah karena aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaan hidupku saat ini.. aku menyayanginya? ya.. aku masih mencintainya? hmm antara iya dan tidak.. aku merindukannya? selalu.. tapi aku merelakannya? iyaaaa..:)
aku bisa tersenyum sekarang.. aku siap menjalani hidupku dengan lebih indah.. dan aku sungguh bersyukur bahwa ada Tuhan yang mendampingiku dan selalu mengingatkanku bahwa aku begitu kuat menjalani masa itu.. pasti aku akan jauh lebih kuat menjalani hidup indah ini..:)
God bless you and have a nice weekend..:))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H