Santri adalah salah satu faktor penghubung atau perantara ilmu yang terjun dari sebuah lingkungan yang mengajarkan agama islam, akhalq, dan sikap toleransi kepada sesama yang mendalami. Dan pondok pesantren itu alat untuk menggapai akhirat dengan bagaimana cara mewujudkannya. Bukan hanya tentang agama, terkadang ada juga yang pondok pesantren itu mendalami pelajaran formal seperti matematika,ipa, ips, dll . Itu semua sama dengan pelajarannya lainnya Cuma tempat untuk menerapkan ilmu yang kita dapat itu berbeda.Sekarang ini santri tidak ada lagi angakat senjata seperti bambu runcing yang diceritakan oleh orang kita dulu, melainkan dengan pena untuk mencatat pengetahuan yang kita terima, pena juga sarana untuk menyambungkan berbagi pada masyarakat. Â Seiring berkembangnya zaman teknologi ada juga pondok pesantren memanfaatkan internet itu untuk mendapatkan informasi dari luar tanpa harus mencari dengan tenaga. Pesantren sendiri sudah kaya akan sejarah nasionalismenya untuk memperjuangkan membela tanah air.
Didalam pesantren pasti terdapat yang dikenal dengan sebutan Kiai. Dan kiai tersebut memiliki 3 jenis gelar, yaitu gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap sebagai keramat, gelar kehormatan sebagai orangtua pada umumnya bagi santrinya, gelar yang diberikan oleh masyarakat yang ahli dalam agama Islam karena menurut masyarakat dapat dikatakan kiai yaitu merupakan tokoh nonformal yang ucapannya dan perilakunya dapat dicontoh oleh komunitas setempat. Sebagai seorang teladan yang tidak saja untuk santrinya tetapi juga untuk komunitas sekitarnya. Sosok kiai tersebut dapat menempati ruang dihati umat karena disebabkan pernyataan-pernyataanya.
Keberadaan kiai tidak dipisahkan dengan santri dikarenakan santri atas keberadaan kianya itu merasa mempunyai orang yang mendalami agama yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya.
Istilah santri terdiri dari kata "sant" yang berarti manusia baik dan
"tri" yang artinya suka menolong. Maka santri dapat diartikan sebagai orang yang suka menolong. Dibuktikan dalam diluar pesantren dalam kehidupan sehari-harinya. Santri milenial saat ini memiliki arti sempit dan arti luas , yang dimaksud dalam artian sempit itu seperti santri adalah seorang pelajar bersekolah agama, sedangkan dalam artian luas itu santri dapt menerapkan sikap yang teladan dan mengacu pada masyarakat sekitar untuk mengantu agama dan bersungguh-sungguh melaksanakannya. Dan dalam sikap itulah santri dapat terbentuk dengan karakter cinta tanah air
Nilai yang dikembangkan Kiai untuk santrinya dalam menumbuhkan karakter cinta tanah air. Nilai itu merupakan sifat yang penting dan berguna dalam masyarakat. Serta juga dapat menyempurnakan sifat manusia sesuai pada hakikatnya masing-masing meskipun tidak sempurna total. Peran santri dalam perjuangan kemerdekaan itu sangat berkesan terutama pada tanggal 22 Oktober peristiwa kemerdekaan yang tidak jauh dari perjuangan para kiai dan santri.  Dan disitu perjuangan nya harus dihargai .  Meskipun sekarang  Indonesia telah merdeka tetapi ia masih membutuhkan santri atau orang yang beragama dalam memepertahankan islam dan memajukan. Peran santi pada perjuangan Indonesia itu banyak dari jalur jalur, seperti paa jalur pendidikan , santri tidak hanya terkelilingi agama saja . Ia  juga mengejar kemajuan teknologi pada zaman sekarang seperti pada IT( Ilmu Teknologi) . Zaman dahulu perjuangan santri itu bisa bisa melawan komunis dan penjajah lainnya . Tapi, dari jalur pendidikan inilah santi bisa mendapatkan informasi darimanapun, menyebarkan ilmu dengan konten-konten. Tapi tidak hanya santri saja yang berjuang dalam tanah air, pemuda-pemuda yang berinisiatif dalam pertahanan Indonesia juga dapat bisa melakukannya. Kebanyakan sekarang itu dalam raganya terdapat kata malas dan tidak mau berjuang dalam kehidupan. Santri dalam pesantren itu tidak hanya belajar dalam agama . Ia belajar untuk menerapkan apa yang telah diajarkan untuk terjun kedunia masyarakat.
Santri pada pesantren itu diajarkan untuk mempunyai sikap kemandirian pada suatu hal apapun. Karena semua itu tidak selalu bergantung pada orang lain. Karena orang lain belum tentu membatu. Terbukti pada perjuangannya santri pada kemerdekaan bahwa perjuangan diri sendiri dan keyakinan itu lebih penting. Dan Nabi Muhammad SAW sendiri pernah bersabda bahwa jihad besar adalah melawan diri sendiri. Orang lain hanya bisa membantu melengkapi apa yang kita memang belum mampu untuk menyukseskannya.
Santri harus mempunyai raga yang tangguh di tengah paparan pada kehancuran moral dengan modus dan motif.  Santri ini dirikan untuk memulai stategi dan membangun kekuatan intelektual  itu untuk meneruskan para kyai yang telah gugur untuk meneruskan perjuangannya. Dan Santri itu akan melahirkan sikap jiwa tokoh-tokoh nasionalisme dan menjadi pahlawan Indonesia. Demi Indonesia merdeka para kyai, dan santri menjadi garda terdepan untuk mempertahankan kemerdekaan dan rela untuk mengorbankan idealismenya untuk kemerdekaan. Para santri dahulu juga berjuang dengan mengangkat senjata demi memetik cita-cita kemerdekaaan dan penindasan para penjajah. Karena penjajahan mengancam masyarakat, mempersulit praktik keagamaan, menjarah harta benda, dan bahkan mencabik-cabik martabat.
Kontribusi santri itu tidak semuanya tentang agama maupun melainkan semua pengetahuan yang baik yang menjadi makmur dan maju bangsa itu masuk dalam bagian dari sikap patriotik.
Dalam perjalanan sejarah peran santri berawal sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Itu semua melatih dan mengapresiasikan kepribadian para santri seperti keberanian, tanggung jawab, kerja keras, semangatnya, pengorbanan , darahnya semua di pertaruhkan demi kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya jadi para pemuda pemudan dan para masyarakat tidak boleh melupakan dan meremehkan  pengorbanan para santri yang tidak kenal apa itu putus asa zaman dahulu yang mempertahankan kesantrian nya hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H