Hari itu Ustadzah mengajak kami sekelas bermain layang - layang di gor, Aku dan Qeya,temanku ikut bermain layang - layang dengan anak cowok kami tidak canggung sedikitpun kami juga tau batasannya.
"Nabill! , layang - layang aku putus! , aku teriak agar Nabil mau mengejar layang - layangku namun Nabil tidak dapat mengejar layang - layang tersebut. Nabil langsung memberikan aku 1 layang - layang lagi. Aku sangat senang.
" Nih, layang - layangnya jangan jauh - jauh lepasinnya, nanti layangannya putus lagi ," Ucap Nabil.
" Aa makasih Nabil " Ucap Sera " Iya sama - sama". Aku sangat senang saat itu. Dan aku menganggap bahwa Nabil adalah sahabatku.
Sekarang aku tidak mempunyai teman cowok lagi. Bosan ? tentu saja namun mau bagaimana lagi aku harus mematuhi segala peraturan yang ada di asrama ini.
Yaa walaupun peraturan ini kurang cocok denganku. Peraturan ini terbawa - bawa oleh ku dirumah sehingga dengan abang sepupu saja aku canggung.
Tidak apa - apa , beraturan ini juga berdampak positif bagi aku, agar aku bisa belajar membatasi pergaulan di saat remaja ini dan menghindari seks bebas, " oke deh gak sepantasnya aku ngelawan " Ucap Sera.
Sera mulai mematuhi segala peraturan yang ada di asrama.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H