Parijoto ialah tanaman yang hanya ditemukan di hutan tropis Indonesia, terutama di pulau-pulau besar seperti Jawa, Bali, dan Kalimantan. Di beberapa area, parijoto juga tumbuh di Malaysia dan Filipina. Nama lokal parijoto bervariasi di berbagai daerah. Di Bali, contohnya, tanaman ini disebut Parijoto, sementara di daerah lain bisa memiliki nama yang berbeda.
Parijoto menghasilkan bunga yang indah dengan warna dari merah muda sampai ungu, dan bunga ini tumbuh dalam kelompok besar yang tergantung. Keindahan bunga ini sangat dihargai dan sering digunakan untuk dekorasi atau sebagai tanaman hias. Setelah mekarnya bunga, parijoto memproduksi buah yang berbentuk bola kecil berwarna merah cerah dan kadang-kadang terlihat seperti beri. Buah ini sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam budaya setempat.
Di beberapa tempat di Indonesia, parijoto dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Hal ini sering dihubungkan dengan budaya Bali dan Jawa, di mana tanaman ini dipercaya membawa berkah atau melambangkan kesuksesan dalam kehidupan. Selain sebagai tanaman hias, parijoto juga dikenal dalam pengobatan tradisional oleh beberapa komunitas. Bagian-bagian tanaman ini diyakini memiliki khasiat, meskipun penggunaannya masih terbatas dan jarang.
Parijoto semakin dikenal di luar kawasan asalnya karena keindahan bunganya. Tanaman ini kini banyak dijumpai di taman kota besar dan rumah di berbagai negara tropis. Parijoto mulai dibudidayakan dengan lebih serius, baik oleh petani lokal di Indonesia maupun di negara lain, karena permintaan untuk tanaman hias ini semakin bertambah. Beberapa varietas baru juga dikembangkan, dengan fokus pada bentuk bunga dan ketahanan terhadap iklim tertentu.
Dengan keindahan dan keunikannya, parijoto kini memiliki nilai yang cukup tinggi dalam pasar tanaman hias. Tanaman ini sering menjadi objek koleksi bagi penggemar tanaman di berbagai negara. Meskipun penggunaannya masih terbatas, beberapa bagian seperti daun dan bunga parijoto diyakini memiliki khasiat medis, meskipun lebih banyak penelitian dibutuhkan untuk membuktikan efeknya.
Di beberapa kawasan, daun parijoto dipakai untuk meredakan masalah pencernaan, seperti diare dan sembelit. Beberapa orang mengonsumsi rebusan daun parijoto untuk meredakan masalah pencernaan. Selain itu, daun parijoto diyakini bermanfaat untuk perawatan kulit. Rebusan atau ekstrak daun dipercaya bisa dipakai untuk mengobati luka atau iritasi pada kulit, serta membantu proses penyembuhan.
Meskipun parijoto dikenal memiliki beberapa khasiat yang bermanfaat, penting untuk diingat bahwa sebagian besar manfaat ini berasal dari tradisi yang belum sepenuhnya dibuktikan oleh penelitian ilmiah. Oleh karena itu, penggunaan parijoto untuk tujuan pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati, dan sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis atau herbalis sebelum memanfaatkannya untuk keperluan pengobatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H