Mohon tunggu...
Neylasari
Neylasari Mohon Tunggu... profesional -

ketika mimpi dan harapan datang terlalu pagi... maka cukup hanya secercah senja merah saga yang tertinggal di tepian asa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Kepada Sepotong Hati...

26 Agustus 2016   19:20 Diperbarui: 26 Agustus 2016   19:25 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duhai sepotong hati....

Bersabarlah menerima belati...

Memberi cinta dalam pelukan api...

Duhai sepotong rindu...

Bersemayamlah dikau dalam kalbu...

Menerima ikhlas dalam jeritan pilu...

Duhai sepotong wajah...

Berzikirlah dalam tasbih bisu...

Membenamkan luka di masa lalu...

Jika nanti, kutemui belati itu menikam jantungku, merobek hatiku, mengalirkan derasnya darah yang telah tumpah...

Maka, temuilah ajalku dalam duka yang nyata...

Temuilah jiwa-jiwaku bersemayam dalam pedihnya penerimaan.

Jika nanti, ku temui ajal itu...

Maka, berbisiklah kepada angin agar menitipkan pesan kesakitanku...

Kealfaan itu sesungguhnya adalah hatiku...

Kekhilafan itu hanyalah keabsuban jiwaku...

Dan sakit ini hanyalah satu dari sekian luka yang mewakili pedihnya sandiwara itu...

Dan nanti...

Baik aku atau dirimu akan mengerti...

Bahwa cinta itu tidak pernah ada yang hakiki

Bahwa cinta sejatinya adalah penerimaan...

Sebuah kerelaan...

Keikhlasan...

Lalu... melepaskan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun