Temuilah jiwa-jiwaku bersemayam dalam pedihnya penerimaan.
Jika nanti, ku temui ajal itu...
Maka, berbisiklah kepada angin agar menitipkan pesan kesakitanku...
Kealfaan itu sesungguhnya adalah hatiku...
Kekhilafan itu hanyalah keabsuban jiwaku...
Dan sakit ini hanyalah satu dari sekian luka yang mewakili pedihnya sandiwara itu...
Dan nanti...
Baik aku atau dirimu akan mengerti...
Bahwa cinta itu tidak pernah ada yang hakiki
Bahwa cinta sejatinya adalah penerimaan...
Sebuah kerelaan...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!