Aku sedang bertanya kepada awan yang menjatuhkan butiran-butiranya menyuburkan bumi.
Apakah cinta sejati itu...?
Lalu aku bertanya kepada daun yang jatuh penuh kerelaan.
Apakah cinta sejati itu...?
Dan aku masih bertanya kepada jalan yang tiada berujung dan penuh persimpangan.
Serumit itukah Allah menciptakan cinta...
Seperti itukah Allah meberikan sejumput perasaan yang penuh bulir mengalir
Aku mencintainya dalam diam, mendoakannya dalam malam berharap Allah menemukan jalan.
Jika engkau mengenal tentang romeo dan juliet, mengapa tidak dengan fatimah dan ali...?
Lalu, jatuhlah ranting yang telah kering itu. Berganti dengan pupus yang baru...
Seperti helaan nafas panjang yang tidak bertepi. Seperti jalan panjang itu, yang tiada berujung.
Aku tidak meminta mu menjadi sempurna...
Aku tidak menginginkanmu menjadi seperti dia...
Hanya, berjuanglah bersamaku... pegang eratlah tanganku... berlarilah bersamaku...
Aku lupa bagaimana caranya berjalan...
Dunia ini mengajariku untuk berlari...
jikapun kau tak mampu berlari bersamaku, maka temani saja aku berlari
atau...
harus kutinggalakn kau dipersimpangan jalan itu..
memberimu waktu untuk bernafas..?
sambil sesekali menengok kebelakang, barangkali kau akan menyusulku...
atau melepaskanmu, dan menganggap kau telah kehilangan jejakku sejak di persimpangan jalan itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H