Mohon tunggu...
Neylasari
Neylasari Mohon Tunggu... profesional -

ketika mimpi dan harapan datang terlalu pagi... maka cukup hanya secercah senja merah saga yang tertinggal di tepian asa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Mencintaimu Adalah Sebuah Takdir

24 Juli 2015   22:45 Diperbarui: 24 Juli 2015   22:50 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

ketika mencintaimu adalah sebuah takdir, maka tak ada alasan bagiku untuk sedetik lalu berpaling darimu...

ketika mencintaimu adalah sebuah sabda, maka tak ada kuasa untukku berpulang pada hatiku, walau hanya sekejap rindu...

ketika mencintaimu adalah sebuah ketetapan, maka tak ada lagi nafas untukku selain melantunkan namamu...

aku mencintaimu...

cukup itu...

tanpa parafrase, tanpa puitisasi...

aku mencintaimu...

lugas... selugas itu

selugas ketetapan hatiku pula mengarah padamu...

selugas hatiku pula menafaskan namamu...

sebait demi sebait kutasbihkan keberkahan untukmu...

kuparafrasekan mimpi dalam setiap doaku

ku kidungkan nyanyian malam hanya untuk dirimu...

demi keindahan takdirmu... agar kau bahagia...

tapi, sepertinya ini telah pada masanya...

aku tidak ditakdirkan untuk berharap lagi akan makbulnya kidung malamku...

aku sudah tidak ditakdirkan lagi menggantungkan mimpi atas namamu...

tapi, bagiku mencintaimu adalah sebuah takdir...

hatiku, lama telah memilihmu sebagai oase-nya...

jiwaku telah lama memilihmu sebagai belahannya...

tanpa ku sadari, diriku sendiri menakdirkan hatiku untuk mencintaimu...

mencintaimu sebagai sebuah keindahan

mencintaimu sebagai sebuah hadiah Tuhan...

dan mecintaimu hanya pada sebatas keinginan...

dalam munajatku hanya mengaharap Tuhan menjagamu untukku, hingga takdir mengijinkan aku mencintaimu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun