Rakyat dan bangsa West Papua dan komunitas global tidak meragukan integritas, kredibilitas dan moral Benny Wenda. Benny Wenda bukan sosok pembohong seperti kebanyakan penguasa Indonesia yang tidak punya moral politik dan selalu merusak kredibilitas bangsanya dengan kejahatan kebohongan mereka selama ini di mata komunitas global.
Seorang teman diplomat pernah diskusi dengan saya: "Pak Socratez, ada seorang jenderal aktif TNI berbicara berapi-api tentang Papua, tapi saya hanya pura-pura dengar dia karena dia banyak bohongnya."
Peristiwa terbaru pada Februari 2019, pada saat Dewan Gereja Dunia (WCC) berkunjung ke West Papua, saya, pdt. Dorman Wandikbo, pdt. Yahya Lagoan temani Ketua Tim Peter Prove dan beberapa rombongan ke Wamena. Waktu kembali dan pada makan siang  anggota WCC sampaikan kepada saya: "Socratez, pertemuan tadi semu dan hampa. Sepertinya mereka sembunyikan sesuatu yang tidak baik, terutama komandan tentara itu dari mulutnya keluar banyak tipu."
Saya jawab kepada mereka: "Now you learn and you heard directly from them." Artinya, sekarang Anda belajar dan Anda dengar secara langsung dari mereka.
3. Ir. Jokowi Tidak Dipercaya  oleh rakyat West Papua
Penguasa  kolonial dan anggota DPR RI perlu tahu, bahwa Ir. Joko Widodo tidak sepenuhnya dipilih oleh rakyat West Papua. Rakyat yang memilih pak Jokowi paling 35%, tetapi 75% dipilih oleh pak  gubernur dan  para bupati, walikota dan KPU ikuti perintah gubernur. Jadi, legitimasi rakyat West Papua kepada Ir. Jokowi juga lemah. Karena pak Jokowi tidak pernah penuhi janjinya-janjinya.
Di West Papua Ir. Jokowi menang karena pak Gubernur perintahkan untuk para bupati dan walikota untuk memenangkan pak Jokowi.
Memang harus diakui jujur, di perkotaan itu pak Jokowi mendapat dukungan signifikan karena di kota banyak penduduk orang-orang Indonesia.
4. Tidak ada pembangunan sangat pesat di West Papua
Yang ada adalah operasi militer yang kejam di Nduga  atas perintah Presiden Ir. Joko Widodo. Apakah operasi militer sedang berlangsung itu yang dibanggakan pembangunan sangat pesat. Apakah Penduduk Asli diusir dari kampung halaman mereka itu yang dipromosikan pembangunan sangat pesat. Apakah anggota TNI menembak mati seorang Pendeta senor Nigiri dan menembak mati beberapa rakyat sipil itu kemajuan pesat? Kacamata apa yang digunakan penguasa Indonesia?
Yang ada di West Papua ialah banyak Orang Asli Papua ditembak mati tapi pembunuhnya tidak pernah ditangkap dan diproses hukum. Para pembunuh ada TNI-Polri mereka berjalan bebas tanpa salah dan dosa. Pembunuh Penduduk Asli Papua diberikan pangkat pahlawan dan promosikan jabatan.