Hasilnya pada tahun 2016 lalu, sebanyak 7 negara kawasan tersebut membawah persoalan hak asasi manusia dan hak penentuan nasib sendiri di forum tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Â
Pada 2017 struktur ULMWP diubah. Benny Wenda yang sebelum Jubir dipilih menjadi Ketua Eksekutif ULMWP, Okto Mote Wakil, Rex Rumakiek sebaga Sekertaris dan Jacob Rumbiak sebagai Juru Bicara. Â Dan di legislatif ULMWP, diketua oleh Edison Waromi dan Buchtar Tabuni. Paula Makbory sebagai Bendera dan Andy Ayamseba sebagai anggota.
Di 2017 Benny menyerahakan petisi yang ditandatangi oleh 1,8 juta rakyat Papua ke PBB. Walaupun sejumlah media Indonesia menyatakan penyerahan itu ditolak oleh Ketua Dewan Dekolonisasi, penyerahan itu tetap dianggap relevan untuk mendorong Papua Barat masuk dalam daftar dekolonisasi PBB, untuk kemudiaan dorong agar diselenggarakan referendum atau hak menentukan nasib sendiri di Papua.
Keberhasilan Bersama ULMWP di Awal Pembentukan
ULMWP yang dibentuk untuk melobi negara-negara terutama negara-negara Kepulauan Pasifik itu berhasil dalam kerja-kerjanya. Benny Wenda yang saat itu menjabat sebagai Juru Bicara bersama Oktovianus Mote meyakinkan negara-negara etnis Melanesia diantaranya Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Fiji, dan Solomon Islands dan negara-negara etnis Polinesia seperti Nauru, Kiribaati, Tonga dan Tuvalu. Sehingga pada 2016 lalu, sebanyak 7 Negara Pasifik membawah Persoalan Papua Barat di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Persolan-persoalan yang diangkat dalam pidato perwakilan negara mereka menggap perluh adanya penyelesaian konflik politik antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua yang sudah berlangsung selama setengah abad lebih.Â
Selain itu mereka juga menyoroti pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang melibatkan Aparat negara dan perluh diberikannya kebebasan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua dibawah control PBB. Apakah rakyat Papua ingin merdeka sebagai sebuah negara atau tetap bersama Indonesia.
Penghargaan dari Inggris
Di tahun 2019 ini Benny Wenda mendapat penghargaan "Freedom of Oxford", penghargaan ini pernah diberikan kepada Nelson Mandela beberapa tahun sebelum Afrika Selatan bebas dari Aphartheid. Selain Mandela penghargaan yang sama diberikan kepada sejumlah tokoh lainnya seperti Sir Roger Bannister dan Lord Nuffield .
Penghargaan terbaru ini diberikan atas usulan oleh anggota Partai Hijau, Craig Simmons. Dan didukung disetujui semua anggota lintas Partai.
Respon Masyarakat Papua Atas Penghargaan Terhadap Benny Wenda