energi yang memiliki dampak langsung pada ekonomi internasional, telah menghadirkan tantangan serius bagi dunia dalam beberapa dekade terakhir. Permintaan energi yang terus meningkat yang tidak sebanding dengan pasokan sumber daya adalah faktor lain yang berkontribusi pada dilema ini, selain penurunan pasokan bahan bakar fosil. Skenario ini menjadi lebih rumit di Indonesia karena pertumbuhan populasi yang cepat dan konsumsi energi yang terus meningkat. Untuk mencapai ketahanan energi nasional yang berkelanjutan, kita akan meneliti krisis energi dan ekonomi Indonesia dalam esai ini dan melihat
Masalah krisisKondisi Terkini Krisis Energi di Indonesia
Batu bara, gas alam, dan minyak bumi adalah beberapa dari banyak sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Namun, cadangan minyak Indonesia hanya diharapkan dapat memenuhi permintaan negara selama sepuluh tahun ke depan, dengan asumsi tidak ada cadangan tambahan yang ditemukan, menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2022. (ESDM Kementerian, 2022). Sementara itu, konsumsi energi negara diperkirakan akan meningkat pada tingkat 6% per tahun hingga 2030. (BP World Energy Statistical Review, 2022). Jika tindakan yang tepat tidak diambil, ini akan menjadi bahaya besar bagi ketahanan energi negara.
Dampak Krisis Energi terhadap Ekonomi
Banyak sektor ekonomi tambahan yang terdampak oleh krisis energi selain sektor energi itu sendiri. Misalnya, kenaikan biaya energi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menyebabkan inflasi yang signifikan. Kenaikan harga energi menyebabkan inflasi mencapai 5,5% pada tahun 2022, tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir, menurut Bank Indonesia. (Bank Indonesia, 2022). Selain itu, sektor industri yang bergantung pada bahan bakar fosil juga menderita, karena beberapa bisnis terpaksa mengurangi produksi atau bahkan menghentikan operasi.
Peran Energi Terbarukan dalam Mencapai Ketahanan Energi
Melakukan transisi ke sumber energi terbarukan adalah salah satu cara untuk mengatasi tantangan energi. Sumber energi terbarukan termasuk matahari, angin, dan biomassa memiliki potensi besar di Indonesia. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 400 GW untuk memenuhi kebutuhan energi nasionalnya, menurut penelitian oleh International Renewable Energy Agency (IRENA). (IRENA, 2021). Namun, hingga saat ini, energi terbarukan masih menyumbang sebagian kecil dari campuran energi negara—sekitar 11% pada tahun 2022. (ESDM Kementerian, 2022).
Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia berharap 23% dari energinya berasal dari sumber energi terbarukan. Pendanaan signifikan untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan insentif bagi investor regional serta pemilik bisnis diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Proyek pembangkit listrik tenaga surya di Bali, yang dapat menyediakan 10 MW energi bersih ke jaringan listrik nasional, adalah contoh sukses dari pengembangan energi terbarukan. (Kementerian ESDM, 2022).
Pentingnya Penghematan Energi dan Efisiensi
Mengatasi dilema energi tidak hanya memerlukan peralihan ke energi terbarukan tetapi juga efisiensi energi dan konservasi. Menerapkan teknologi hemat energi dapat mengurangi penggunaan energi global hingga 30% pada tahun 2040, menurut penelitian dari Badan Energi Internasional. (IEA). (IEA, 2021). Program-program seperti pemasangan lampu LED, peningkatan isolasi bangunan, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam industri semuanya dapat membantu Indonesia mengadopsi praktik penghematan energi.
Untuk mendorong adopsi langkah-langkah penghematan energi, pemerintah dan masyarakat umum harus bekerja sama. Program "Rumah Hemat Energi" dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang melengkapi rumah dengan peralatan hemat energi untuk mengurangi konsumsi listrik, adalah contoh sukses dari upaya semacam itu. (ESDM Kementerian, 2022).
Mewujudkan Ketahanan Energi NasionalÂ
Salah satu masalah terbesar Indonesia adalah masalah energi dan dampaknya terhadap ekonomi. Namun, Indonesia dapat mencapai ketahanan energi nasional yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, menerapkan langkah-langkah penghematan energi, dan meningkatkan efisiensi. Untuk mencapai tujuan ini, masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah harus bekerja sama. Dengan mengambil tindakan yang tepat, Indonesia tidak hanya dapat mengatasi krisis energi saat ini tetapi juga membangun masa depan yang lebih menjanjikan dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI