Rencana strategis lain dari Ihwan adalah transformasi berkelanjutan, modernisasi infrastruktur, dan internalisasi nilai-nilai kemuhammadiyahan.
Calon Rektor Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes, M.Hum., pada jabatan terakhir sebagai Wakil Rektor IV UMS menyampaikan paparannya dengan mengusung terciptanya UMS Kampus yang Profesional dan Islami menuju UMS Town 2037.
Em menyampaikan isu yang sedang dihadapi oleh Generasi Z yang salah satunya ditandai dengan generasi yang tertarik proses yang cepat dan serba instan dan nir tantangan.
Menurutnya, kurikulum di UMS harus mempunyai daya tarik dan perlu inovasi. Kurikulum dapat mengarah pada pembelajaran berbasis projek dan praktikum, pembelajaran hybrid, adanya micro learning, modular learning, atau short course learning  yang bersertifikasi.
Dalam pemaparannya, Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D., menyoroti pentingnya evaluasi terhadap transformasi progresif yang telah dijalankan oleh kepemimpinan sebelumnya. Menurutnya, keberlanjutan UMS harus berangkat dari pencapaian sebelumnya dan diarahkan untuk mencapai visi 2029.
"Kita perlu mengevaluasi apa yang sudah dilakukan, apa yang belum, dan apa yang perlu diperbaiki. Dari kuantitas ke kualitas, dari sekadar outcome ke impact," ujar Dekan Fakultas Teknik UMS itu.
Ia juga mengusulkan beberapa program transformasi, di antaranya transformasi digital dengan konsep connective campus, reformasi kurikulum berbasis digital literacy, serta inklusivitas pendidikan.
Sementara itu, Prof. Ir. Supriyono, Ph.D mengusung visi Islamic Academic and Research Excellence, dengan menitikberatkan pada penguatan akademik dan stabilitas finansial sebagai fondasi menuju World Class University.
Ia menggarisbawahi sembilan isu strategis yang harus dihadapi UMS, termasuk stabilitas keuangan, modernisasi infrastruktur, penguatan pengalaman mahasiswa, reputasi dan internasionalisasi, serta program prioritas nasional.
"Kita harus berpikir ke depan, terutama dalam menghadapi bonus demografi dan aging society. Oleh karena itu, gerakan 'Global Citizen' menjadi solusi agar lulusan UMS memiliki daya saing di pasar global," jelasnya.
Adapun Prof. Ir. Sarjito, Ph.D Â menekankan pentingnya integritas, kredibilitas, dan kepemimpinan kolektif dalam membawa UMS ke depan. Ia mengusung konsep Leadership by Example, yakni kepemimpinan universitas harus dijalankan secara kolektif dan saling melengkapi.