Mohon tunggu...
Bola Pilihan

Masyarakat Malang Kecam Rusuh Gajayana, PSSI dan Pemkot Diminta Bertindak

16 Mei 2017   14:17 Diperbarui: 16 Mei 2017   14:29 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua Kali Arema Indonesia bertanding di Liga 3 sebagai tuan rumah di Stadion Gajayana Malang , dan dua-duanya diwarnai rusuh karena petasan dan flare. Bahkan, terakhir berlaga melawan Merjosari Putra 14 Mei lalu, fans Arema Indonesia melakukan pelemparan petasan, flare, bahkan bongkahan batu ke lapangan.

Ratusan supporter malah berusaha masuk ke lapangan mereka mengejar ngejar pemain tamu dan perangkat pertandingan. Tampak pula di tribun VIP, sejumlah supporter berusaha menantang polisi, karena berusaha mencegah agar mereka tidak turun lapangan.


Khawatir rusuh meluas, wasit Agung Setiawan pada menit ke-60 menghentikan pertandingan, karena supporter yang didominasi anak-anak dibawah umur tampak emosional dan membahayakan pertandingan. Sekitar 10 menit laga berhenti, akhirnya wasit kembali melanjutkan pertandingan dan laga berakhir seri 1-1.

Peristiwa serupa juga terjadi saat Arema Indonesia memulai laga perdananya melawan Persema 1953. Pertandingan yang berakhir seri 1-1 itu, juga diwarnai permainan keras kedua pemain, juga memicu perilaku buruk supporter, mereka menyulut flare dan petasan sepanjang pertandingan.

Perilaku negatif supporter Arema Indonesia di Stadion Gajayana memicu penilaian miring dari khalayak Malang. Sebab, hal itu merusak citra Aremania dan Arema yang sudah terbangun baik. Meski bermain di Liga 3, mestinya perilaku miring itu harus dihindari.

Apalagi, kondisi Malang saat ini sangat kondusif. Tak heran, bila warga minta agar Pemerintah Kota Malang dan Polresta Malang kembali meninjau ulang ijin pertandingan. Sebab, sudah sangat mengkhawatirkan.

“Dua kali bikin rusuh di Gajayana, harusnya PSSI tegas beri sanksi kepada supporter Arema Indonesia,karena merusak citra Aremania dan bahaya dampaknya bagi keamanan di Kota Malang yang sekarang sudah aman,”kata Rizal Amri, warga Jl Bromo Kota Malang.

Rizal yang juga mahasiswa Unibraw, yang tinggalnya di sekitaran Gajayana juga merasa was was, sebab dua kali Arema Indonesia main khawatir rusuhnya melebar ke luar stadion, karena takur emosi supporter Arema Indonesia tidak terkontrol. “Belum lagi kalau nanti takut bentrokan dengan Aremania lain yang mendukung Arema FC di liga 1, karena kecewa citranya dirusak oleh Aremania yang dukung Arema Indonesia,”ujarnya.

Karena itu, Rizal minta polisi kembali mengkaji ijin kepada tim Arema Indonesia jika pada laga berikutnya, kejadian serupa masih terjadi. Termasuk, Pemkot Malang agar tidak keluarkan ijin bermain di Stadion Gajayana, karena mereka merusak faisilitas milik pemerintah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun