Pada kesempatan yang sama, Puri Kencana, selaku Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) berpendapat bahwa Gafatar yang telah membubarkan diri dan menjadi sorotan media massa justru telah melakukan aksi yang sejalan dengan program pemerintah Joko Widodo, yaitu Revolusi Mental.
“Pemerintah sampai saat ini jauh sekali sediakan akses kemandirian pangan. Mereka (eks-Gafatar) memutuskan pindah ke Kalbar. Ini bentuk transmigrasi mandiri. TIdak ada yang salah orang pindah tempat atau pindah domisili,” ujar Puri.
Menurut Puri, massa yang pernah tergabung dalam Gafatar rela meninggalkan kampung halamannya untuk melakukan transmigrasi secara mandiri dari Pulau Jawa ke Kalimantan Barat (Kalbar).
“Bisa jadi mereka lakukan revolusi mental,” imbuhnya.
Puri menambahkan, bahwa massa eks Gafatar menetap di wilayah dan lahan yang mereka beli sendiri. Bila tidak membeli, mereka menyewa dan menandatangi nota kesepahaman dengan pemerintah setempat. Namun, Puri menilai pemerintah malah bersifat defensif.