Anas Urbaningrum kemarin di Madiun yang bertemu 2 tokoh mantan wali kota Madiun menciptakan banyak persepsi. Khususnya isu-isu politik yang beredar di kota Madiun menjelang pilkada serentak.
KunjunganAdanya fenomena ini, anak salah satu mantan wali kota dan saat ini menjabat sebagai wakil wali kota Madiun, Inda Raya saat dimintai pandangan terkait datangnya Anas dan seputar persepsi ikut unjuk gigi.
Menurutnya bahwa kedatangan Anas ke Madiun (kemarin (13/4) adalah untuk berkunjung kepada saudara yang dipertemukan saat sama-sama berada di lapas Sukamiskin dan juga berasal dari partai yang sama.
"Setau saya, beliau berdua kan akrab ketika berada di lapas tersebut, mungkin karna juga dari background partai yang sama, jadi wajar kalo ketika Pak Anas bebas lalu sowan ke Om Bambang," ujarnya singkat. Jumat (14/4/2023).
"Silaturahmi itu adalah segalanya, banyak hal bisa kita dapat dari silaturahmi. Mungkin ketika di lapas, beliau berdua merasa senasib sepenanggungan dan tentunya sedikit banyak orang paham bagaimana kehidupan di lapas yang keras, butuh banyak kerja sama dan saling menguatkan. Kan memang Om Bambang bebas lebih dulu, Mungkin ini adalah saat Pak Anas butuh penguatan untuk adaptasi kembali ke masyarakat yang terkadang santer stigma negatif thd para napi korupsi. Jadi intinya, ajang saling menguatkan sih menurut saya," lanjutnya
Ia juga menuturkan tentang sosok Anas menurut pandangan yang ia ketahui.
"Secara obyektif,beliau pribadi yang santun dan termasuk politikus yang vokal ketika menjabat sebagai Ketua Umum Partai, ya namanya Ketua kan pasti punya kewenangan dan privilege.
"Terbukti ketika kemarin bebas, para loyalisnya menjemput dengan sukacita. Bila kemudian dikaitkan dengan kasus korupsi hambalang dan tppu, saya no comment," imbuhnya.
Tentang isu adanya koalisi antara Kokok Raya dan Bambang atau sering disebut Jawa-Serayu, Inda Raya memberikan jawaban sebagaimana yang ia ketahui.
"Waah....ini yang bikin WA dan DM Â di hp saya rame.
Papa diundang lisan untuk hadir, ya makanya hadir. Toh sebelum2nya juga beberapa kali Papa dan Om Bambang bertemu, misalnya saat olahraga lalu sarapan bareng..wong ya kawan lama. Terlepas orang mau berpersepsi bagaimana, ya itu hak masing2, apalagi masuk tahun politik, yang enggak bisa dibilang iya, yang iya bisa dibilang enggak. Santer, konon katanya Jawa dan Serayu itu musuh bebuyutan. Halah, itu kan pandangan orang diluar, banyak hal yang terjadi yang pada akhirnya mendewasakan pribadi kita semua. Jadi menurut saya, ini sebatas hal yang baik di bulan yang baik....itu saja," tegasnya
Sedangkan terkait adanya gambar wakil wali kota yang saat ini banyak yang tidak muncul berdampingan dengan wali kota merupakan tanda pecahnya Mada. Inda Raya mengomentarinya dengan lugas.
"Weeeitsss....MaDa sebentar lagi genap 4 tahun di tgl 29 April nanti, dan prestasi demi prestasi banyak yang kami raih bersama-sama. Tentunya bukan kerja sendiri, tapi kerja bersama. Kalo masalah foto saya tidak selalu ada bersama foto Pak Wali, ya karena tidak ada ketentuan yang mengatur harus ada foto wawali disamping pak wali. Pak wali boleh foto sendiri, sayapun boleh foto sendiri. Jadi sah2 saja ketika tidak semua foto kami bersandingan. Kalo foto mah boleh sendiri2, foto Walikota tanpa wakil, atau foto wakil tanpa walikota. Tapi kalo pencalonan pilkada kan gak bisa nyalonkan walikota tanpa punya wakil, begitu juga sebaliknya. Masalah 2024, saya belum terlalu berpikir kesana. Hal2 ini banyak terbahas sejak masuk 2023 ini. Kalo saya, skr fokus dulu saja pada apa yang bisa saya kerjakan untuk masyarakat, gak harus tampak, tapi tetap bekerja. Kalau saat ini, berusaha banyak berbuat baik di bulan baik," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H