Mohon tunggu...
Zawawi Se
Zawawi Se Mohon Tunggu... -

Seorang Pekerja yang memiliki minat pada seni dan sastra, bekerja di sebuah perusahaan konstruksi, berlokasi di Gresik, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-Jalan di Anjungan KRI Teluk Bone

7 Maret 2011   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu pagi (6/3) salah satu keponakan kami melalui telepon genggam memberitahu bahwa dia ingin singgah ke rumah kami. kebetulan kapalnya, tempat dia bekerja, sejak selasa kemarin masuk galangan untuk beberapa perbaikan. Lalu, dengan Shogun Tahun 2003 aku pun meluncur menuju pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Setelah mengalami kebingungan, mencari ke sana kemari dan bertanya ke seseorang yang aku temui di jalan karena lupa jalan menuju pelabuhan akhirnya sampai juga.

Beberapa jam kami ngobrol di rumah tentang keluarga, tradisi para prajurit di kapal, rencana pemusnahan beberapa kapal perang Indonesia buatan Amerika dan hal-hal ringan lainnya yang menambah keakraban kami. Sebagai sebuah keluarga kami memang jarang berjumpa karena terpaut oleh jarak tempat tinggal dan tempat kerja yang jauh. Hanya pada momen-momen tertentu saja yang membuat kami semua berkumpul bersama seluruh keluarga.

Setelah cukup lami kami ngobrol di rumah, aku pun mengantar kembali keponakan kami tersebut ke pelabuhan. Aku memparkir sepeda butut kami di dekat galangan. Tampak sebuah bagian atas sebuah kapal yang besar dengan sebuah bendera perang warna merah dan putih, selang-seling. dan sebuah nomor lambung kapal yang tertulis angka 511 yang besar Lalu, kami (aku dan jagoan semata wayang kami) pun menyempatkan mampir untuk berkeliling di anjungan dan beberapa ruangan kapal yang masih sedang dalam perbaikan tersebut.

Dalam perjalanan pulang sebenarnya aku ingin mengetahui kesan anak kami atas kapal tersebut namun aku belum sempat menanyakan. Namun tiba-tiba aku mendengar celetukannya ketika kami masih diatas motor dalam perjalanan pulang.

"Saya pikir kapalnya bagus, Yah" kata anak kami. Aku pun bisa menangkap kesannya terhadap salah satu kapal kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Lalu aku pun menjawab "Iya Dik, memang kapalnya kan sudah lama dibuatnya"

Setelah di rumah aku pun mencari data tentang kapal tersebut, bertanya pada paman Google. Kapal KRI Teluk Bone - 511 ternyata memang dibuat pada tahun 1940-an. Sebuah kapal jenis Landing Ship Tank buatan Amerika yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas laut Militer (Satlinlamil ) Surabaya. Kapal ini memiliki spesifikasi berat 2160 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan, dan dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengangkut sampai 800 pasukan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 7 knot atau 7 mil per jam. Termasuk salah satu dari 12 kapal yang akan di musnahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun