Mohon tunggu...
Dul Kemot
Dul Kemot Mohon Tunggu... -

~ Termerimiekasie Nama : Pairin Dul Kemot. Hanya berusaha menjadi Guru SLBT (Sekolah Luar Biasa Terbuka) yang baik, Menulis untuk mencerahkan 10 Orang Pembaca Saja.!! Delected Article No problem,(memang tugas admin untuk selalu kondusif) suspended juga No Problemo.namanya juga SLB

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan dan Timses, "Why Not?"

24 November 2017   03:00 Diperbarui: 24 November 2017   03:09 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Provinsi DKI Jakarta Masih menyisakan sedikit Pro dan Kontra terkait Penyusunan, penganggaran dan Pekerjaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).Padahal jauh di era sebelumnya hal ini selalu lazim terjadi dan di lakukan, pada masa kepeimpinan sebelumnya pun hal ini di isi oleh orang-orang mantan tim sukses dan orang dekat. karena skim tim sukses selalu menempati "lingkaran dekat"itu sangat jelas, entah itu dekat Gubernur, Walikota, Bupati, Lembaga Tinggi Negara, Kementrian, Bahkan Ptesiden pun selalu menempatkan mantan tim suksesnya di beberapa posisi, apakah ini melanggar Undang-undang? tidak, mohon di catat, tidak ada undang-undang yang melarang hal tersebut.

Tim sukses adalah pekerja yang harus berpamrih, tidak boleh ada tim sukses yang tidak berpamrih, sebagai seorang mantan Tim sukses salah satu peserta politik di tahun 2014, saya harus berpamrih. mau makan apa saya jika sebagai tim sukses saya tidak mengharapkan pamrih.??

Politik hanyalah kendaraan untuk meraih Penghasilan, itu menurut Pendapat melalui kacamata saya, dan saya harus jitu dalam menentukan untuk menjadi Tim sukses salah satu peserta politik pada waktu itu.(2014) jika saya tidak jitu, tanpa menganalisa dan hanya asal-asalan menjadi tim sukses. Maka saat ini tidak mungkin menjadi pengangguran. Jadi untuk para Calon Tim sukses kelak, pilihlah dengan baik, analisalah dengan baik dan jadikan itu sebuah konsep yang tepat guna.karena tentu menyangkut soal perut.

Seperti paragrap di awal saya menulis, baru -baru ini di DKI di ributkan dengan soal Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).  Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono tak mempersoalkan jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasukkan mantan anggota tim suksesnya ke Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Tapi dia meminta agar anggota tim tidak semuanya dari eks timses.atau di sesuaiakan dengan keahlianya.

Sumarsono menambahkan  bila Anies memakai alasan subjektif, pasti memilih orang yang selama ini membantunya masuk menjadi TGUPP. namun Dirjen Otda tersebut meminta Anies menyeleksi orang-orang yang akan dijadikannya bagian dari Tim Gubernur DKI Jakarta.

"Sebagai Dirjen Otda, saya mengharapkan, istilahnya, walaupun itu timses, tapi paling ndak memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan oleh DKI-lah, kira-kira begitulah,"  yang bahaya, mohon maaf, zaman Pak Ahok juga terjadi. Staf khusus tuh kalau masuk SKPD seperti Gubernur bayangan dan lebih ditakuti daripada Pak Ahok karena selalu pinjam nama. Kedatangan dia seperti mempersonifikasi Pak Ahok,"  Sumarsono. (Soni) Kamis (23/11/2017,Detik).

Dirjen Otda menyebut yang bahaya itu menjadi Gubernur bayangan di era sebelumnya, menurut hemat saya, itu pun tergantung dari cara pemilihanya dan seleksinya, walaupun hal tersebut di isi Timses dan Orang dekatnya, kalau saja pemilihnya (Gubernurnya,Bupatinya, dan walikotanya) baik ya hasilnya akan baik, tidak ada yang bahaya, saya mencontohkan diri saya sendiri, bahayanya di mana? tidak ada yang bahaya karena kita hanya bekerja. Jika di pemerintahan sebelumnya hal itu merepresentasikan "Gubernurnya" ya itu soal lain, sebut saja itu adalah Oknum."

Apakah jika banyak, atau semua "orang dekat" Pemimpin itu merepresentasikan pemimpinya dan membuat takut Pejabat itu bukan oknum, mereka tetap oknum, cuma judulnya berubah menjadi "oknumnya banyak.'

Tim Sukses (Timses) adalah manusia yang sama dengan kita semua, butuh sandang, pangan papan, dan untuk mendapatkan semua itu kita harus bisa memilih, menganalisa dengan jitu dengan apa yang akan kita lakukan.tidak ada Timses yang tidak berpamrih. Catat itu. Jika Sumarsono mengatakan "tidak ada yang menjamin hasil baik dan tidak menyeret nama Pemimpin, itu soal lain, itu adalah oknum, kebetulan di setiap pemerintahan, Daerah tingkat I Daerah Tingkat II hingga ke Pemerintahan Pusat oknumnya banyak. yang notabene adalah mantan Tim sukses.jadi Timses ini ada dimana-mana,  di DPR-RI, di DPD, di Parpol, di Pilpres, Pilbub. Pilwalkot, Pilkades, Pil RT Pil RW, di semuanya saya sebut tanpa kecuali, selalu ada Tim Sukses

Salam Kompasiana

Salam Tim Sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun