Random Operation adalah pengaksesan data dalam posisi acak atau tidak berurutan dalam media penyimpanan.
Nah, selanjutnya akan kita lihat kecepatan transfernya (Read and Write). Untuk kecepatan akses antara SSD dan HDD jauh sekali bedanya, sebuah HDD dalam kondisi prima pada umumnya akan mempunyai kecepatan antara 70-120MB/s. Sedangkan SSD generasi pertama (model dan generasi paling lambat) mencapai 500MB/s!. Bisa dibayangkan donk, yang paling lambat aja bisa 5x lebih cepat, apalagi yang paling cepat saat ini.
Dibawah ini ada komparasi kecepatan R/W antara HDD dan SSD yang umum beredar dipasaran, perlu digaris-bawahi bahwa ini bukan merupakan yang paling cepat dari keduanya dan tentunya juga bukan yang paling mahal. Ini kebetulan SSD yang saya pakai ketika menulis artikel ini.
Proses "Read" terjadi ketika data dari HDD/SSD dibaca/diakses keluar dari HDD/SSD. Misalnya kamu nonton video dari HDD/SSD, copy data dari HDD/SSD ke FD atau buka photoshop, ini namanya membaca atau read data dari HDD/SSD. Ini proses yang akan digunakan untuk mengukur yang namanya "Read Speed". Sementara proses "Write" terjadi ketika kamu menulis/memasukkan data kedalam HDD/SSD. Misalnya kamu mencopy data dari FD ke HDD/SSD atau mendownload dari internet kemudian disimpan ke HDD/SSD. Yap, benar sekali, inilah proses yang digunakan untuk mengukur "Write Speed".
Terminologi kecepatan dalam teknologi media penyimpanan/storage device terbagi menjadi beberapa, yaitu: Kecepatan Transfer Data/Data Speed Transfer(R/W speed) dan Kecepatan Pencarian Data/Data Seek TimeÂ
Model dan Tipe SSD
Tadi disinggung sedikit "model SSD", ternyata SSD saat ini sudah memiliki beberapa generasi yang tentunya semakin baru generasinya akan semakin baik performanya. Nah, untuk membahasnya kita mulai masuk lebih dalam lagi di SSD, jadi siapkan sedikit slot di ingatan kamu ya untuk beberapa terminologi alien yang dibuat oleh komunitas IT.Â
- Interface dan Form Factor SSD
- M.2 SSD Key
- Buffer/Cache SSD
- Cell level
Interface dan Form Factor
Tentunya semua sudah sadar kalau SSD ini hanya merupakan salah satu dari komponen yang membentuk sebuah sistem pada ekosistem komputer. Jadi SSD tidak berdiri sendiri, harus ada motherboard, processor, dan lain sebagainya dalam laptop atau PC. SSD ini harus terhubung ke komponen-komponen lainnya didalam PC atau laptop. Nah cara SSD ini mengkoneksikan diri ke PC adalah melalui bagian yang kita sebut sebagai interface atau antarmuka.Â
Umumnya interface ini direpresentasikan dengan konektor (atau kamu munkgin lebih familiar dengan istilah slot, colokan, atau port). Konektor ini jenisnya banyak, akan kita bahas satu-persatu(sebisanya) disini.
Interface SATA 2.5 inch
Seperti namanya SSD ini berukuran 2.5 inch dengan interface tipe SATA. Jika dibandingkan dengan HDD, SSD ini memiliki form factor(bentuk fisik) yang sama dengan HDD pada umumnya terutama HDD pada laptop atau notebook.Â