Go Dok - Pernahkah Anda melihat seseorang yang berpostur tubuh bungkuk? Bisa jadi, ia menderita kelaian tulang belakang. Eits, tapi jangan salah! Kelainan tulang belakang --bungkuk salah satunya- tidak hanya bisa didertia oleh mereka yang sudah berusia uzur saja; karena Anda yang masih muda pun bisa mengalami hal yang sama. Mengerikan!
Karenanya, yuk, kenali 3 jenis kelainan tulang belakang yang sering kita temui!
1. Kifosis
Jenis kelainan tulang belakang ini yang paling sering kita temui. Kifosis, atau yang dalam bahasa awam dikenal sebagai kondisi 'bungkuk, merupakan kondisi di mana tulang belakang melengkung ke depan. Lalu, apa saja yang dapat menyebabkan gangguan tulang ini? Ini dia paparannya:
- Osteoporosis. Ya, kondisi yang menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya ini umum sekali diderita oleh mereka yang telah lanjut usia. Selain itu, wanita lebih berisiko mengidap osteporosis dibanding pria karena kepadatan tulangnya akan menurun secara signifikan selama menjalani masa kandungan.
- Disc degenaration, yaitu kondisi di mana bantalan tulang belakang mengalami penyusutan atau penurunan fungsi.
- Infeksi atau cedera tulang belakang
- Adanya kanker atau tumor jinak
Untuk mencegah kifosis, Anda disarankan untuk rajin mengonsumsi susu tinggi kalsium demi menjaga kepadatan tulang belakang. Selain itu, kebiasaan untuk memposisikan tubuh dalam postur yang tegap juga dianggap ampuh untuk mencegah timbulnya kifosis.
 2. Skoliosis
Berbeda dengan kifosis yang menyebabkan penderitanya mememiliki postur tulang belakang yang condong ke depan, skiliosis merupakan kondisi yang memicu tulang belakang berbentuk tidak normal, yaitu melengkung ke samping. Ternyata, kondisi ini lebih serinng erjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa, yaitu mereka yang berusia antara 10-15 tahun.
Jika tidak segera ditangani, jenis kelainan tulang belakang yang satu ini dapat memicu beberapa komplikasi serius, seperti infeksi paru-paru, gangguan hingga gagal jantung, serta kelumpuhan akibat saraf yang tertekan.
Ini dia beberapa hal yang dapat memicu skiliosis:
- Penyempitan serta degenerasi tulang belakang
- Pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal semasa di kandungan
- Faktor genetik
Untuk mengobati gangguan tulang belakang yang satu ini, Anda dapat mencoba beberapa alternatif pengobatan, mulai dari penggunaan beberapa jenis obat-obatan, menggunakan penyangga tulang belakang agar konsisi tidak semakin parah, hingga prosedur operasi yang melibatkan proses pemasangan tangkai baja dan sekrup.
 3. Lordosis