Go Dok -- Setiap wanita pastinya ingin memiliki badan yang ramping, tinggi, dan juga sehat. Apalagi sekarang ini demam Korea sedang menjamur dikalangan anak-anak muda yang kebanyakan artisnya memiliki badan yang ramping. Tidak jarang bentuk tubuh artis Korea ini menjadi patokan setiap wanita. Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal,  banyak orang khususnya wanita melakukan diet ketat. Mereka bahkan rela tidak memakan nasi dan jenis makanan lainnya yang dapat merusak bentuk badan. Namun, apakah diet tersebut memang aman dan menyehatkan?
Orthorexia merupakan istilah baru yang berkaitan dengan obsesi atau gangguan seseorang untuk melakukan diet ketat yang takarannya selalu diukur. Jika sudah terobsesi, Anda akan rela melakukan hal-hal ekstrem untuk mendapatkan impian anda. Bukannya menyehatkan, diet ketat malah akan memberikan masalah untuk tubuh. Mengapa? Tubuh Anda akan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan. Anda yang melakukan diet ketat biasanya akan menjauhi makanan berikut, yaitu susu, daging, telur, gluten, dan bij-bijian. Akan tetapi, lemak berkualitas terdapat pada kacang-kacangan, alpukat, daging sapi, dan telur. Tubuh anda juga akan terlihat lemas karena kurangnya energi.
Sebelum melakukan diet ketat, anda harus memperhatikan masalah yang ditimbulkan pada tubuh. Apa saja sih bahaya yang ditimbulkan jika melakukan diet ketat?
1. Berbahaya bagi otak
Diet ketat dapat menurunkan fungsi otak dan membuat memori anda semakin menurun. Selain itu, anda rentan menjadi depresi karena kurangnya asupan nutrisi dan karbohidrat.
2. Perubahan pencernaan
Untuk mencerna makanan, tubuh Anda membutuhkan serat dan air yang cukup. Nah, serat dan air tersebut dapat Anda dapatkan melalui sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Jika anda melakukan diet ketat, tentunya Anda membatasi makanan yang dikonsumsi termasuk jenis makanan di atas. Pada akhirnya, Anda akan mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit dan kembung. Selain itu, kerja kantung empedu juga akan terganggu dan jika terus dibiarkan, maka batu empedu bisa terbentuk dalam tubuh.
3. Dehidrasi
Melakukan diet ketat hanyalah ilusi semata karena setiap pound yang hilang adalah cairan bukan lemak. Hal tersebut disebabkan oleh karbohidrat yang merupakan sumber energi terbakar lebih dahulu daripada lemak yang disebut dengan glikogen. Nah, glikogen ini merupakan tempat menyimpan karbohidrat di dalam hati dan otot yang menempel kepada cairan dalam tubuh. Oleh karenanya, jika anda membakar glikogen, maka cairan juga akan keluar dari tubuh sehingga Anda akan mengalami dehidrasi. Jika Anda sudah mengalami dehidrasi, Anda akan merasa pusing, sakit kepala, lelah bahkan pingsan. Berbahaya bukan?
4. Lelah dan Moody
Anda yang melakukan diet ketat untuk mengurangi kalori akan memiliki sedikit makanan  yang akan diubah menjadi energi. Selain itu, tingkat kadar gula dalam darah juga akan menurun sehingga menyebabkan Anda lebih mudah lelah dan marah bahkan Anda akan sangat ingin memakan semua makanan yang Anda lihat. Hasrat yang kuat untuk memakan makanan akan membuat Anda menjadi lebih lapar.
5. Menurunnya metabolisme
Jumlah otot yang sedikit akan menurunkan metabolisme dalam tubuh, yang artinya Anda hanya membakar sedikit kalori daripada berjalan dan berolahraga. Jika Anda melakukan diet ketat, maka metabolisme akan menurun secara drastis. Ketika Anda berhenti diet, maka metabolisme akan bekerja lebih lama dan lambat dari sebelumnya. Padahal, metabolisme yang baik juga merupakan salah satu cara mengatasi sembelit yang efektif, lho!
Setelah melihat bahaya yang ditimbulkan, apakah anda masih ingin melakukan diet ketat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H