Panganan yang Baik Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Go Dok - Asam urat merupakan penyakit  yang menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan dan rasa panas di persendian. Umumnya, penyakit ini sering menyerang sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki dan jari kaki. Mengerikan bukan? Terdapat pantangan asam urat yang harus dihindari untuk menghindari penyakit asam urat. Selain menghindari pantangannya, Anda pun bisa mengonsumsi panganan yang baik dikonsumsi oleh penderita asam urat.  Apa saja? Simak terus, ya!

1. Buah tomat

Panganan yang baik dikonsumsi oleh penderita asam urat pertama yaitu buah tomat. Mengapa? ternyata, buah tomat mampu menurunkan asam urat dalam durah karena sifatnya yang basa saat tomat terkena aliran darah maka basa dalam darah akan meningkat. 

2. Buah Apel

Buah apel merupakan buah penurun kadar asam dalam tubuh yang mengandung asam malat dan antioksidan. Hal ini menjadi buah apel baik dikonsumsi oleh penderita asam urat. Nah, bagi Anda penderita asam urat atau ingin mencegah penyakit asam urat sebaiknya konsumsilah buah apel setelah makan. Mudah bukan? 

3. Buah Berry

Buah berry mengandung zat-zat alkali yang tinggi. Zat tersebut berfungsi membantu pelarutan asam urat dan kristal asam urat. Zat alkali juga akan membantu untuk mendorong ginjal melakukan ekskresi zat asam urat melalui urin. Jadi, mulai sekarang konsumsilah buah berry secara rutin.

4. Jeruk nipis

Jeruk nipis memiliki kandungan asam askorbat dan asam sitrat yang berperan untuk menetralkan asam urat yang tinggi dalam darah.  Dengan mengonsumsi asam askorbat atau Vitamin C yang terdapat dalam jeruk nipis maupun jenis makanan lain seperti buah pepaya, jeruk maupun stroberi sebanyak 500 miligram per hari selama 2 bulan mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah secara signifikan.

5. Air mineral

Tentunya, kita tahu betapa pentingnya air dalam tubuh kita. Bagi Anda penderita asam urat konsumsilah air mineral setidaknya 2 liter perhari. Namun, untuk penderita asam urat yang terkena gagal ginjal harus berkonsultasi dengan dokter mengenai jumlah cairan yang bisa diterima tubuh.