Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahayakah Menggunakan Kondom Berasa dan Beraroma?

29 Januari 2018   14:15 Diperbarui: 29 Januari 2018   14:18 3513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Go Dok-Bagi Anda pasangan suami istri, pernahkah Anda menggunakan kondom berasa dan beraroma? Biasanya varian rasa dari jenis kondom ini bermacam-macam mulao dari rasa jeruk , stroberi hingga yang paling aneh yaitu rasa acar dan terong. Hmmmm.. Pernahkah Anda menggunakan varian rasa tersebut? 

Dengan banyaknya industri kondom berasa dan beraroma, tentunya Anda bertanya-tanya "bahayakah menggunakan kondom jenis ini di lihat dari sisi medis? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari simak penjelasan lengkap mengenai bahayakah penggunaan kondom berasa dan beraroma berikut ini!

Bagaimana produksi kondom berasa dan beraroma?

Tujuan utama dikeluarkannya kondom berasa dan beraroma adalah untuk menghangatkan percintaan secara oral, alias oral sex. Rasa dan aroma pada kondom dapat membantu membuat rasa lateks, atau polyisoprene menjadi lebih baik dan tidak membuat mual. Sama seperti kondom lainnya, kondom berasa dan beraroma ini dapat pula mencegah penularan penyakit seksual yang seringkali juga terjadi melalui oral sex.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kondom berbagai rasa mendominasi 50 -- 70 persen industri kondom. Artinya, masyarakat lebih berminat membeli produk ini dibandingkan kondom biasa. Lebih lanjut, di India, sebelumnya penggunaan kondom tidak sepopuler sekarang, meskipun barang ini sangat penting bagi kesehatan pelaku seks bebas. 

Sebagian besar pengguna kondom baru tertarik menggunakannya saat produk kondom berbagai rasa diterbitkan. Perusahaan penghasil kondom merasa produk tersebut meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan kondom saat melakukan seks oral, yang bisa mencegah penularan penyakit kelamin (HIV/AIDS, STD, gonorea, sifilis) saat aktivitas bercinta dilakukan. Nah, jadi jangan lupa memakai kondom saat berhubungan seks, ya! 

Sebenarnya, bahayakah penggunaan kondom berasa dan beraroma?

Tentu beberapa kondom berbagai rasa sudah memenuhi standar dari U.S Food and Drug Administration untuk digunakan secara efektif dalam mencegah kedua hal tersebut. Namun, sebagian besar dari produk ini belum memenuhi standar dan hanya diproduksi semata-mata untuk menambah rasa saat Anda bercinta secara oral. Karenanya, akan jauh lebih baik bagi Anda untuk membaca keterangan pada bungkus kondom terlebih dulu untuk memastikan hal tersebut sebelum menggunakannya.

Fakta lainnya dari penggunaan kondom berbagai rasa adalah, meski beberapa kondom berbagai rasa telah memenuhi standar untuk senggama (percintaan non-oral), namun bahan kimiawi yang digunakan untuk menambah rasa pada jenis kondom ini dapat menyebabkan iritasi, bahkan memicu alergi bagi beberapa orang. Iritasi dan reaksi alergi dapat terjadi pada jaringan-jaringan mukosa halus di area vagina atau anus Anda. Tak hanya itu, pemanis yang digunakan untuk produk ini (mungkin termasuk gliserin, aspartame, atau saccharine), dapat mengacaukan keseimbangan pH dalam vagina Anda, sehingga membuat risiko terkena yeast infection, menjadi meningkat.

Nah, jadi yang harus Anda lakukan setelah mengetahui dampak buruk dari kondom berasa dan beraroma, ada baiknya Anda mempertimbangkan kembali penggunaan produk ini, baik untuk percintaan oral maupun non-oral. Baca pula aturan pakai serta kandungan kondom ini pada bungkusnya sebagai bahan pertimbangan. Untuk lebih jelas, Anda bisa bertanya dengan dokter langsung melalui aplikasi Go Dok. Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun