Go Dok-Pernahkah Anda mendengar istilah 'hipotermia'? Mungkin, istilah ini masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun, tidak begitu halnya dengan masyarakat dari negara dengan iklim sub-tropis; karena bagi mereka, kondisi ini bisa jadi merupakan kondisi medis yang paling sering ditemui. Lantas, apa itu serta bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasan lengkap di bawah!
Apa itu hipotermia?
Pada dasarnya, hipotermia merupakan istilah yang mengacu pada sebuah kondisi darurat medis di mana tubuh tidak mampu mengembalikan suhu normalnya setelah mengalami penurunan suhu drastis. Akibatnya, suhu tubuh akan drophingga berada di bawah 35o celsius.
Waspada! Jika tidak segera ditangani, maka pasiennya akan menjadi sangat rentan terhadap berbagai kegagalan fungsi tubuh, seperti gagal sistem pernafasan hingga gagal sistem sirkulasi darah. Mengerikan, bukan?
Tahukah Anda, bahwa berdasarkan kecepatan penurunan suhu tubuh, kondisi ini dibagi menjadi 3 jenis? Berikut penjabaran lengkapnya:
- Hipotermia kelelahan; jenis ini dipicu oleh kondisi tubuh yang lelah dan lemah sehingga tidak mampu menghasilkan panas.
- Hipotermia akut; sesuai dengan namanya, hipotermia jenis ini dipicu oleh suhu tubuh yang dropsecara seketika -semisal ketika seseorang jatuh ke kolam yang sangat dingin.
- Hipotermia kronis; terakhir, hipotermia jenis ini dicirikan oleh tubuh yang kehilangan panasnya secara perlahan. Contoh kasus yang paling umum adalah yang menimpa lansia dan tunawisma.
Anda rentan terkena hipotermia, jika...
Faktanya, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko Anda terkena hipotermia. meliputi:
- Mengenakan pakaian minim, padahal cuaca dingin
- Berlama-lama mengenakan pakaian basah
- Suhu ruangan yang rendah (biasanya disebabkan oleh AC yang disetel terlalu kencang).
- Terlalu lama berada di luar ruangan.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena, seperti:
- Mereka yang masih tergolong anak-anak dan manula lebih rentan terkena kondisi ini.
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang. Nyatanya, zat yang terkandung dalam miras dan obat-obatan terlarang terbukti dapat memperlebar pembuluh darah. Akibatnya, suhu tubuh lebih mudah dilepaskan.
- Kondisi medis tertentu, seperti stroke, hipotiroidisme, dan anoreksia nervosa. Mengapa? Sebab, salah satu komplikasi dari kondisi medis tadi adalah terganggunya mekanisme pengendalian suhu tubuh.
- Faktor lain, semisal tunawisma atau kegemaran mendaki gunung.
Ini dia gejala hipotermia yang harus Anda waspadai!
Segera konsultasikan kesehatan Anda ke dokter atau rumah sakit terdekat jika terbukti mengalami satu atau beberapa gejala berikut:
- Pada bayi, kulit akan terasa dingin dan terlihat kemerahan
- Tubuh menggigil
- Lemas, mengantuk, linglung, dan bingung
- Sulat menggerakkan anggota tubuh
- Napas yang menjadi pendek dan tersengal-sengal
- Pingsan
- Denyut nadi yang melemah dan tidak teratur
- Pupil mata melebar
Itu tadi sekelumit penjelasan mengenai hipotermia yang harus Anda ketahui. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H