Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perlukah Pasangan Mengonsumsi Obat Perangsang?

20 Oktober 2017   12:02 Diperbarui: 20 Oktober 2017   14:31 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: http://www.go-dok.com

GoDok- Seiring dengan semakin bertambahnya usia rumah tangga, banyak pasangan suami-istri yang kemudian mengeluhkan turunnya gairah seksual. Karenanya, tidak heran jika beberapa di antaranya rela melakukan berbagai cara demi mengembalikan birahi seperti sedia kala -termasuk mengonsumsi obat perangsang. Namun, amankah cara tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Obat perangsang adalah...

Obat perangsang -atau yang dikenal juga dengan istilah sex drops-- sejatinya adalah jenis obat yang penggunaannya ditujukan untuk meningkatkan libido pria/wanita. Konon, dengan mengonsumsi obat jenis ini Anda akan merasakan beberapa efek, seperti meningkatnya sensitivitas/kepekaan di sekitar organ intim, terpacunya produksi cairan pelumas, hingga berlipat gandanya intensitas dan frekuensi orgasme.

Apa saja senyawa yang terkandung di dalam obat perangsang?

Jika ditilik secara lebih seksama, maka kebanyakan obat perangsang mengandung senyawa serupa. Sebut saja melatonin dan ekstrak Canitis.

Apa itu melatonin? Sebenarnya, melatonin merupakan hormon tidur yang diproduksi secara mandiri oleh tubuh. Namun, karena beberapa alasan (seperti tingginya tingkat cemas dan depresi), produksi melatonin dalam tubuh dapat terhambat. Akibatnya, bukan hanya pola tidur yang terpengaruh, namun gairah seksualpun akan turut menurun. Karenanya, banyak yang kemudian memilih untuk mengonsumsi suplemen tertentu demi mengembalikan kadar normal melatonin dalam tubuh.

Senyawa selanjutnya yang banyak ditemui dalam obat perangsang adalah ekstrak Canitis. Terdengar asing di telinga orang awam, ekstrak Canitis didapat dari penyulingan garam Cantharidin -bahan alami yang bersifat afrodisiak dan seing dimanfaatkan untuk mengembalikan gairah seksual.

Selain dua senyawa di atas, terdapat pula beberapa bahan pelengkap lainnya, seperti ginseng, vitamin B3, L-Arginine, dll.

Sebelum mengonsumsi obat perangsang, simak dulu hal berikut!

Setelah menyimak penjelasan di atas, mungkin Anda bertanya-tanya, "Dari sudut pandang dunia medis, apakah konsumsi obat perangsang diperbolehkan?". Sebenarnya, mayoritas dokter dan ahli tidak menyarankan langkah ini. Mengapa? Sebab, banyak produsen obat nakal di luar sana yang menjual produknya tanpa menyertakan deskripsi atau penjabaran lengkap mengenai bahan apa saja yang digunakan dalam proses pembuatan obat.

Selain itu, banyak pula obat perangsang yang terang-terangan hanya mengandalkan efek plasebo saja (efek kosong). Jika sampai dikonsumsi, obat ini bukannya dapat meningkatkan gairah seks, tapi malah memperberat kerja fungsi ginjaldan hati saja.

Lantas, apa yang harus dilakukan demi meningkatkan gairah seks Anda dan pasangan? Faktanya, terdapat beberapa langkah medis yang dapat ditempuh, seperti:

  • Terapi hormon
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk memeriksakan kadar hormon dopamin dalam tubuh. Mengapa? Karena hormon ini terbukti berpengaruh besar terhadap level seksualitas Anda.
  • Rajin berolahraga. Langkah ini ditujukan untuk menghindarkan Anda dari stres dan cemas berlebih.

Itu tadi sekelumit penjelasan mengenai obat perangsang. Sudah terbukti bukan, bahwa keputusan untuk mengonsumsi obat jenis ini tidak dianjurkan secara medis? Jadi, selalu berhati-hati, ya! Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun