GoDok--Perkembangan teknologi yang pesat memang seringkali memudahkan segala aspek dalam kehidupan. Namun, layakanya pedang bermata dua, hal ini juga memicu permasalahan lain; salah satunya adalah akses tidak bertanggung jawab remaja ke konten dewasa. Akibatnya? Seks di usia dini menjadi salah satu penyakit sosial yang harus segera diatasi. Lalu, apa saja akibat dari seks usia dini Berikut Go Dok paparkan 3 hal mengerikan yang dipicu oleh seks usia dini:
1. Penyebaran Penyakit Menular Seksual (PSM)
Akibat mengerikan pertama yang dipicu oleh seks usia dini adalah tingginya risiko penyebaran Penyakit Menular Seksual(PSM). Hal ini sejalan dengan pernyataan dr. Ferdhy Suryadi Suwandinata --dokter spesialis obstetri dan ginekologi- yang mengungkapkan bahwa perilaku seksual di bawah umur dapat meicu penyebarab beberapa virus seksual mematikan, sebut saja HPV dan HIV.
HPV (Human Papilloma Virus) merupakan dalang dari infeksi kutil kelamin dan kanker. Sedangkan HIV( Human Immunodificiency Virus) sudah dikenal sejak lama sebagai penyakit mematikan yang erta kaitannya dengan AIDS.
Seperti yang telah diketahui, perilaku sesksual tidak semata-mata aktivitas badaniah saja; tapi seringkali melibatkan kedewasaan emosi dan cara berpikir. Nah, bagi remaja yang masih mengedepankan emosi, seks yang melibatkan penggunaan alat pengaman --semisal kondom- bisa jadi dianggap sebagai hal yang kurang penting. Nah, inilah yang mnejadi cikal dari penyebaran penyakit seksual. Mengerikan!
2. Perkembangan otak yang terhambat
Jarang yang mengetahui bahwa seks usia dini juga berpengaruh pada perkembangan otak. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Ohio State Universitymengungkapkan bahwa perilaku seks usia dini ternyata memengarahi fungsi dan kerja sistem saraf pusat. Lho, kok bisa? Usut punya usut, seks usia dini terbukti dapat mengintervensi perkembangan sel dan jaringan otak.
Selain kecenderunangan perilaku depresif, terhambatnya perkembangan otak juga mempengaruhi massa tubuh yang lebih rendah dibanding kondisi normal, ukuran jaringan reproduksi yang lebih kecil, hingga lambatnya proses regenerasi sel di sistem saraf.
3. Risiko kanker serviks
Akibat mengerikan dari seks usia dini yang terakhir adalah meningkatnya risiko terkena kanker serviks. Perlu diketahui, bahwa sel-sel organ kewanitaan pada perempuan dengan rentang usia antara 12-17 sedang aktif-aktifnya berkembang dan membelah diri (metaplasi).
Nah, intervensi benda asing --seperti penis dan sperma- ternyata dapat memicu beberapa perkembangan sel yang abnormal. Inilah yang dipercaya banyak ahli sebagai cikal bakal penyebaran kanker serviks. Penderita kanker jenis ini biasanya mengeluhkan beberapa gejala awal, seperti keputihan yang berbau dan datang berulang-ulang; serta pendarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi.