GoDok--Memiliki tubuh yang langsing dan ideal sudah barang tentu jadi impian setiap orang. Oleh sebab itulah, tidak heran jika kemudian banyak pria maupun wanita yang mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Namun sayangnya, karena keterbatasan pengetahuan, tidak sedikit yang terjerumus pada pola diet yang salah.  Jangan dianggap enteng! Sebab diet yang dilakukan secara sembarangan  justru dapat membahayakan kesehatan. Berikut Go Dok paparkan 7 bahaya diet tidak sehat yang harus Anda ketahui:
1. Efek yoyo
Bahaya diet tidak sehat  yang pertama adalah timbulnya efek yoyo. Ya, istilah yang mengacu pada peningkatan kembali berat badan ini memang umum sekali dialami oleh mereka yang secara brutal memangkas kebutuhan kalori harian saat menerapkan pola diet yang salah.
Umumnya, efek yoyo diawali oleh kebiasaan diet ketat yang tidak memperhatikan kebutuhan kalori tubuh. Memang, di masa-masa awal, diet ketat ini terlihat membuahkan hasil yang signifikan. Namun, hati-hati! Karena ketika diet tidak lagi dipraktikkan, tubuh akan kembali mengalami peningkatan berat badan --bahkan melebihi bobot awal.
2. Berkurangnya massa otot
Ketika dipaksa untuk beraktivitas secara normal, tubuh yang kekurangan nutrisi --khususnya asupan protein- akan mengambil cadangan energi dari otot. Hal inilah yang membuat massa otot perlahan berkurang. Dampaknya, bukan saja berat badan jadi lebih susah dipangkas, tapi tubuh Anda akan terlihat 'menggelambir' karena komposisi antara lemak dan otot yang tidak seimbang.
3. Selulit
Meskipun tidak mengancam nyawa, namun timbulnya selulit yang diakibatkan oleh diet tidak sehat tetap saja dapat menurunkan kepercayaan diri Anda. Selulit sendiri muncul karena kulit kehilangan kealistisannya akibat tubuh yang kehilangan bobot secara signifikan. Biasanya, selulit akan muncul di beberapa area, seperti paha, perut, bokong, hingga lengan.
4. Rambut rontok
Bahaya diet tidak sehat yang selanjutnya adalah rambut rontok. Penyebabnya tidak lain karena kurangnya asupan nutrisi saat diet. Hal ini terbukti mempengaruhi kesehatan folikel rambut sekaligus menghambat proses regenerasi sel di kulit kepala.
5. Depresi