Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Itu Diet Mayo? Mari Kenali di Sini!

12 Juli 2017   11:12 Diperbarui: 12 Juli 2017   11:39 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: http://dedaunan.com

GoDok- Apakah berat badan Anda naik setelah libur lebaran kemarin? Jika iya, dan Anda berniat untuk menurunkan berat badan dengan diet. Sebaiknya,, Anda coba diet mayo. Apa sih diet mayo itu? Diet mayo adalah sebuah pola makan yang menggabungkan cara pemilihan makanan, perubahan gaya hidup dan pemenuhan kalori yang disesuaikan oleh masing-masing individu, pola ini telah dirilis secara resmi oleh Mayo Clinic.

Menurut Mayo Clinic pola makan ini mampu mengurangi 2 sampai 4 kilogram berat badan pada minggu pertama dan kedua, dan mengurangi setengah sampai satu kilogram pada minggu-minggu berikutnya.

Pada dua minggu pertama, Anda akan dibiasakan untuk mengubah gaya hidup, seperti tidak mengonsumsi camilan selain sayur dan buah-buahan, menghindari makan saat menonton TV atau menggunakan gadget.

Anda hanya diperbolehkan mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung karbohidrat, protein rendah lemak, seperti kacang-kacangan dan ikan, dan lemak yang tidak jenuh. Tak hanya, itu  Anda juga sebaiknya melakukan olahraga selama tiga puluh menit tiap harinya.

Anda juga harus mempertahankan pola hidup sehat. Apabila bertujuan untuk mengurangi berat badan, sebaiknya Anda menambah durasi olahraga dan membatasi makanan manis atau alkohol sebanyak 75 kalori perhari.

Diet mayo adalah pola makan yang membatasi konsumsi karbohidrat dan garam selama waktu tertentu, biasanya selama 13 hari. Kenapa harus mengurangi dua hal tadi?

Pertama, dengan mengurangi konsumsi garam,tubuh tidak akan membengkak karena air pada tubuh akan terbuang lebih banyak melalui sistem ekskresi. Loh, kok bisa?  Ini dikarenakan garam meningkatkan  resistensi tubuh terhadap air. Sodium yang terkandung pada garam akan menahan air dalam tubuh sehingga tidak dapat dibuang secara optimal melalui keringat atau air seni. Hasilnya, berat badan akan meningkat karena massa air dalam tubuh bertambah.

Lalu, kenapa harus mengurangi karbohidrat? Ketika konsumsi karbohidrat dikurangi, tubuh akan menggunakan cadangan energi lain, yaitu lemak. Namun, Anda harus berhati-hati agar tidak menyingkirkan karbohidrat sama sekali dari pola makan. Ini dikarenakan tubuh  akan memecah protein untuk dijadikan sebagai sumber energi. Hal inilah yang menyebabkan penurunan masa otot. Jadi, turunnya berat badan bukan karena berkurangnya lemak tubuh, tapi juga karena berkurangnya massa otot secara keseluruhan.

Tidak ada yang salah dengan pola makan sehat yang mengurangi kadar garam atau karbohidrat. Bahkan semua pola makan yang sehat bisa diikuti selama Anda mampu dan mengikuti pola makan yang benar-benar sehat dan baik bagi tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun