Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Niet Deja Vu" De Serie (Eps 4)

2 Juni 2018   07:46 Diperbarui: 2 Juni 2018   08:39 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya bayar 3 kali, 3 milyard rupiah, sekarang juga saya bayar, dan antarkan saya menemui gadis model itu, siapa namanya? yaa ... Kenanga." jawab zus Mei Hua.

Dia bayar via e_Banking, langsung diterima masuk kerekening om'Paint, lunas.

"Saya tidak janji, zus Mei Hua bisa ketemu Kenanga, tapi ada baiknya di coba, dengan catatan, kalau anda tidak bisa kembali kealam nyata, jangan salahkan dan jangan tuntut saya. Ini adalah resiko anda sendiri, kalau yaa, mari saya antar.

"Ya, saya mau ketemu gadis itu, saya harus ketemu dia." zus Mei Hua tetap pada niatnya.
Tapi petugas Polisi melarangnya, karena siapapun dilarang masuk ke dalam almari misitis itu, mencegah adanya korban hilang yang lain.

"Saya mohon diberi kesempatan masuk, saya tanggung jawab atas diri sendiri, segala resiko saya tanggung, tidak menuntut secara hukum." pintanya kepada petugas.

Petugas kekeh jalankan tugas, sambil jelaskan, kalau pintu ruangan dan almari tetap terbuka tidak ditutup dan disegel, dengan maksud kalau sewaktu-waktu korban hilang ada yang datang kembali, akan bisa langsung keluar.

"Saya pastikan diri saya tidak hilang dan saya bisa kembali." kata zus Mei Hua meyakinkan.

"Tidak boleh, ini larangan, demi amannya tidak boleh dilanggar."

"Saya akan buktikan."

"Tidak boleh, silahkan keluar dari ruangan ini, jangan sampai saya bertindak secara paksa, saya minta patuhi peraturan polisi wakil negara." kata petugas sangat tegas.

"Percaya saya, saya akan buktikan saya pasti bisa kembali, saya akan cari mereka semua, dan akan saya bawa mereka pulang kealam nyata, meskipun saya bukan 'cenayang' juga bukan 'para normal' tapi saya punya 'indera ke enam' " katanya tetap bersikukuh minta masuk ke dalam almari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun