Banyak yang 'anu' tapi ... anu?
Judul yang menggelitik dengan gambar yang menarik, modal awal mengundang calon pembaca untuk lakukan 'click'.
Yaa, ...
Benar banget, mari kita masuk dan membaca apa yang dimaksud penulis menyajikan 'informasi' yang mengandung tanda tanya butuh jawaban.
Ada kata 'anu' yang sangat luas, tanda tanyanya sangat tak terbatas,
Tapi, ...
Sebenarnya tidak juga, ternyata kita dibatasi oleh Kompasiana sebagai pemilik kapling 'Mimbar Bebas' ini, dengan kata "RUBRIK'
Yo'ik, ...
"Rubrik", di tulisan ini dibatasi dengan konteks 'Politik' Banyak yang 'anu' tapi ... anu?
Kita tidak sedang membahas soal matematika, anu = anu. Tapi kita membahas 'anu dan atau anu' dalam koridor 'politik'
~~~
Blak-blak'an.
Banyak yang menulis, bicara dan juga membaca, tapi sayangnya tidak ada yang mempedulikan.
Dari eselon 1 s/d eselon paling bawah, tidak ada respon positif yang sesuai dengan harapan dari arti aspirasi rakyat yang disampaikan.
Ini kenyataan yang mesti diterima bagi para penulis 'rubrik politik' apapun bentuk dan mode yang dipakainya.
Artikel, buku, himbauan, opini, urun rembuk, buku putih, surat pembaca, skrip, naskah, drama, opera dan lain sebagainya.Â
Tapi, ...
Penulis rubrik ini, salut kepada para penulis, yang tak pernah jemu, menulis dan menulis terus, walau tiada yang menggubris.
Itulah kepuasan batin seorang penulis, seperti saya seorang penulis juga.