Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pokoknya "Dia" Tidak Dia Tidak

28 April 2018   04:56 Diperbarui: 28 April 2018   05:04 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilih 'KODO' 

Suara Rakyat yang 'bodoh' tidak pandai tapi 'cerdas' bernalar tinggi.

'KODO' is sama dengan 'POKOKe' Pokoknya 'dia' tidak dia tidak.

Ada baiknya, tapi juga ada tidak baiknya. Apa yang jadi dasar menjatuhkan pilihan kepada A atau B atau siapa dia, itu yang jadi pokok permasalahan.

Biasanya, ...
Yang mendasari itu sangat tidak logis untuk memilih seseorang yang kapasitasnya 'SUPER'  dalam pengelolaan negara / pemerintah.
Beliau-beliau yang akan menentukan arah tujuan suatu bangsa dan negara.

Kedekatan dan pendekatan yang sering yang jadi dasar :

Kedekatan dan pendekatan 'emosional'
Kedekatan dan pendekatan 'dana / money'
Kedekatan dan pendekatan 'janji program' (baru janji)

Padahal ada yang paling penting adalah "KREDIBILITAS" CALON yang akan dipilih, yang harus sudah terbukti, dengan pengamatan yang tidak cukup sehari dua hari, tapi bertahun-tahun.

Pemilih 'KODO' dengan Modal 'POKOKe'  sering tidak 'realistis'. Sangat membahayakan.

QUO VADIS Indonesia?

Semoga, taoon 2030  negara kita tidak'bubar'. Amin.

~~~~~ )o( ~~~~~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun