Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Factor X di Hutang Negara

20 April 2018   19:14 Diperbarui: 20 April 2018   19:29 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden n Menteri soal HUTANG NEGARA, abaikan 'factor X'

Sengaja saya penulis, tulis 'factor X' supaya tidak rancu dengan acara reality show 'X factor'

Factor X is faktor tak terduga, dilihat dari bahasanya sudah sangat jelas didalam kehidupan ini pasti ada faktor tak terduga akan terjadi.

Namanya saja tak terduga, sangat jelas adalah suatu kejadian yang tak dapat diprediksikan, justru cenderung diabaikan secara sengaja dihindari karena dituduh menjadi penghambat langkah / keputusan pengambilan suatu kebijakan.

Faktor X, biasanya sesuatu yang negatif, walau tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi yang positf, tapi jarang.

JAGAN.

Kata 'Jagan' tidak ada di kata baku bahasa Indonesia, adanya di bahasa Jawa ndeso, terjemahan bebas, asal kata 'jaga' jadi arti kata 'jagan' identik dengan menjaga keadaan, kalau terjadi hal yang tak terduga, tak dinginkan atau diluar rencana.

Walau ada 'jagan' barang cadangan yang bisa dijual untuk bayar hutang, tapi 'jagan' itu bisa ada faktor x'nya.

Nah, ...
Faktor X ini diabaikan, seolah momok, hantu yang harus disingkirkan, di hilagkan dari ingatan.

Padahal penting banget, terutama dalam mengelola kebijakan-kebijakan pengelolaan negara / pemerintah.

Faktor X sangat banyak yang mempengaruhi.

Konteks di tulisan saya ini adalah yang berkaitan dengan 'Hutang Negara. Mungkin Presiden dan Para Menteri terkait tertawa sinis baca tulisan ini dan mencibir kepada si penulisnya, saya penulisnya, hanya anak, saya garis bawahi, hanya anak seorang 'ekonom' jaman Belanda, yang mesin hitungnya masih pakai 'sempoa' atau 'swipoa' cetak-cetek. karena pabrik pembuat kalkultor belum dibangun.

Silahkan saudara jawab, faktor X, apakah masuk dalam pemikiran pengambilan kebijakan 'Hutang Negara'?

Diantaranya : Faktor X sbb.

- Bencana alam.
- Gangguan cuaca ekstrim, perubahan iklim.
- Serangan hama dan wabah penyakit, epidemi.

- Presiden ganti, masa jabatan habis dan atau mangkat.
- Menteri ganti.
- Negara kacau, teror, kerusuhan, perang.
- Penyalah gunaan dana pinjaman.
- Korupsi, salah perhitungan.
- Hal-hal yang terjadi diluar rencana.
- Penghambat ketepatan waktu.

Dan, masih banyak faktor yang mempengaruhinya. Termasuk berpacu dengan waktu. Saat kita hutang, waktu seakan terlalu cepat berlalu, dan mengejar tanpa ampun.

Bayangkan, kemarin baru hari Kamis, besuk kok sudah akhir pekan hari Sabtu, ini seperti 'joke' tapi ini kenyataan yang menyakitkan, 

Akhirnya, kambing hitam yang jadi sasaran atau 'faktor X' yang disalahkan.

Presiden, Menteri ganti, beban hutang diwariskan, Presiden dan Menteri pengganti? Males deh.

Lagi-lagi beban ditimpakan kepada Rakyat.

Seperti sekarang, ucapan Menteri Keuangan yang terhormat.
Beban hutang tiap orang / warga negara sebesar 13 juta rupiah, disampaikan biasa tanpa emosi, tanpa beban, tega-teganya, sangat kejam. 

M e m p r i h a t i n k a n.

Semoga rakyat kuat, tidak ngawur, tidak bejat, tidak gila.

Negara tidak bisa menjawab masalah yang paling dasar, Dekadensi Moral sudah sampai titik nadir paling bawah

Character Buiding dikalahkan oleh Infrastructur Building. Rakyat hanya bisanya menjerit.

Demikian opini saya, terima kasih. Kalau saya salah dan dicekal, saya siap mempertanggung jawabkan opini saya ini.

Salam.

~~~~~ )o( ~~~~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun